View Full Version
Jum'at, 20 Apr 2018

Aktivis Mesir Ungkap Sejarah Panjang Kerjasama Militer Assad-Barat

(voa-islam.com), Dalam sebuah video dialog, seorang aktivis asal Mesir membantah telak seorang pendukung Assad (Assadis) bernama Vanessa Beleey, hingga Vanessa tidak mampu membantahnya.

Aktivis tersebut menyajikan argumen-argumen sangat tajam berdasarkan data empiris, artinya data tersebut diambil dari kejadian faktual yang benar-benar real terjadi, bukan data-data mentah yang masih harus diuji validitasnya, tapi kemudian malah dipaksa dicocok-cocokan (cocoklogi) menjadi teori konspirasi seperti yang banyak dilakukan pendukung pro-Assad.

Aktivis Mesir tersebut memulai pembicaraan dengan memaparkan klaim-klaim Assad sebagai berikut:

- Pada tahun 2015, dalam sebuah interview Assad mengatakan pemerintah Barat telah menyerangnya secara politik dan mengirimkan orang-orang yang memaksa dia (Assad) untuk mengadakan kesepakatan dibawah meja. Assad juga berkata bahwa jutaan orang di Suriah berada dibalik kegiatan terorisme yang awalnya diprakarsai Saudi — ini klaim-klaim Assad tersebut—

Kemudian aktivis tersebut melanjutkan pembicaraan —sekarang sudah mulai masuk pada argumen-argumen beliau membantah klaim-klaim Assad tersebut —Aktivis itu berkata :

Tapi, jika kita melihat catatan sejarah rezim Suriah (Assad) dan Angkatan Bersenjata Suriah, maka kita dapatkan  fakta bahwa mereka didirikan oleh Perancis sebagai colonial proxy army. Aktivis melanjutkan lagi, berdasar catatan sejarah lain :

1. Pada perang Teluk Pertama Suriah bergabung dengan Amerika Serikat melawan Irak.

2. Dalam perang sipil Lebanon, Suriah bergabung dengan Israel.

3. Pada medio tahun 70an rezim Suriah melawan Organisasi Pembebasan Palestina.

4. Pada masa “War on Terror” nya  pemerintahan George W. Bush, Presiden Amerika Serikat Bush sudah biasa mengirimkan orang-orang yang dia tangkap ke penjara-penjara bawah tanah Assad untuk disiksa/diinterogasi sebagai bagian dari program Bush-Assad yang disebut Rendition and Torture (Membawa dan Menyiksa).  Di dalam video dibreakdown data-data menohok rezim Assad.

5. Pada tahun 2010, rezim Suriah sudah bernegosiasi, bahkan hampir menyelesaikan perjanjian damai dengan Israel dan Bashar (bisa dilihat di youtube) mengatakan dia siap mengakui Israel, asalkan Israel mengembalikan Dataran Tinggi Golan.

Jadi, jelas menurut aktivis tersebut, klaim Assad bahwa pemerintahannya anti Imperialis Barat terbantahkan, di video kemudian terlihat terjadi keributan, orang-orang mulai panas menginterupsi aktivis. Tapi, si aktivis tersebut tidak peduli beliau tetap melanjutkan pidatonya, aktivis itu mengatakan :

1. Sejak tahun 2013, Amerika dan Suriah berbagi ruang udara bersama. Dalam sejarah perang sipil tidak pernah ada kejadian seperti itu. Tidak pernah ada ceritanya dalam perang sipil pemerintah berbagi ruang udara bersama, sebagaimana Rusia dan Amerika berbagi ruang udara di langit rezim Suriah. Jadi, faktanya Assad tidak anti imperialisme (Barat). Aktivis itu kembali melanjutkan:

1. Jika kita melihat mitra-mitra Assad, pertama al-Sisi (Penguasa Mesir) apakah dia anti imperialisme (Barat)? Keributan terjadi, tapi aktivis tidak peduli dia terus memaksa Vanessa menjawab pertanyaannya, apakah Al-Sisi anti imperialisme? 

Sang Aktivis melanjutkan Pertanyaannya:

- Apakah pemerintah Irak sekarang anti imperialisme? Apakah milisi Irak yang bertempur untuk Assad anti imperialisme? (Diketahui, Pemerintah Syiah Irak mendapat bantuan militer AS,pent)


Lalu Vanessa menjawab,

- Vanessa berkata: Saya memang pro-Assad, dan tanpa melihat argumen-argumenmu (maksudnya argumen aktivis, pent), saya peduli dengan kedaulatan Suriah, dan apakah kamu menyangkal mayoritas warga suriah dukung assad?

Aktivis lalu menjawab:
 
- Dalam sebuah peristiwa pemberontakkan, diperlukan pemilih populer untuk bertahan ketika kamu kehilangan kontrol atas teritori negaramu, sementara kamu punya pangkalan udara, artileri, tank maka itulah pemilih populernya dan Assad sendiri menamakan hal ini sebagai teroris.

Bisa disaksikan secara lengkap di : https://m.youtube.com/watch?v=ifCXo3w4i3g

Sumber: facebook Ridlo Riyono dengan sedikit perubahan.

(voa-islam)


latestnews

View Full Version