View Full Version
Sabtu, 09 Jun 2018

Bukan Sekedar Menjadi Trending Topic

Oleh: Henda Rihma

(Alumni FISIP Universitas Terbuka dan Pemerhati Sosial Media)

Istilah trending topic merupakan istilah pada pokok pembicaraan yang sedang ramai dibahas masyarakat, terutama warganet (netizen) media sosial Twitter.

Minggu, 6 Mei 2018 netizen beramai-ramai mentwit tagar #KhilafahAjaranIslam dan #HTILayakMenang. Hal ini dilakukan untuk menghadapi kemungkinan persekusi terhadap HTI. Mengingat senin, 7 Mei 2018 adalah hari penetapan keputusan sidang PTUN antara HTI dan penguasa.

Ada yang mendukung, tentu akan selalu ada yang menolak. Buktinya tagar tandingan tak kalah banyaknya dari tagar  #KhilafahAjaranIslam, seperti #JagaNKRITolakKhilafah atau #KhilafahAjaranSesat.

Tidak berapa lama, tagar #KhilafahAjaranIslam mampu menjadi trending topic teratas di Indonesia.

Jelas ini bukan sekedar aksi netizen pendukung ide Khilafah yang diusung HTI untuk sekedar menempati posisi puncak tren. Tetapi ada kesadaran untuk mengopinikan kebenaran dan menuntut keadilan. Sebagaimana yang tertuang didalam Pancasila pada sila kelima, "keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia".

Lantas berbahayakah ide Khilafah bagi keutuhan NKRI?

Mari kita cermati ucapan juru bicara HTI mengenai ide Khilafah yang diusung HTI, dikutip dari kumparan.com.

Ismail mengatakan, “Salah satu substansi penting dari Khilafah adalah persaudaraan (ukhuwah) yang diwujudkan dengan persatuan. Bagi HTI, persatuan itu penting sekali karena dengan persatuan kita menjadi kuat. Jadi, sangat tidak mungkin HTI dengan ide khilafahnya itu menghendaki perpecahan bangsa”

Ismail menyatakan, jika persatuan itu wajib, maka berpecah-belah adalah haram.

“HTI tentu tidak ingin negara ini terpecah-belah. Karena itulah HTI dulu dengan tegas menolak referendum di Timor Timur, karena hal itu ditengarai bakal menjadi jalan separatisme. Ternyata betul. Pascareferendum Timor Timur lepas,” kata Ismail.

Ismail Yusanto juga mengatakan, “Substansi lain dari Khilafah adalah syariah. Syariah mengajarkan kepada kita secara detail tentang bagaimana menghadapi keberagaman. Jadi bagaimana bisa HTI dituding antikeragaman? Justru Khilafahlah yang telah membuktikan kemampuannya mengatur masyarakat heterogen berbilang abad lamanya.”

Bukankah ini menunjukkan bahwa ide Khilafah bukanlah suatu ancaman, melainkan suatu kebaikan?

Lantas mengapa masih ada saja orang-orang yang enggan mengakui kebenaran Khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam?

Maka dengan demikian hanya orang-orang yang menginginkan perpecahan di NKRI sajalah yang akan selalu membenci ide Khilafah yang diusung HTI. [syahid/voa-islam.com


latestnews

View Full Version