View Full Version
Sabtu, 09 Jun 2018

Muslim Bangga Bicara Khilafah

Oleh: Masyithoh zahrodien (Penulis Bela Islam)

Hari ini kaum muslim berada pada jaman dimana mengenggam islam ibarat menggenggam bara api. Begitu panas dan menyakitkan ibarat banyaknya tuduhan miring yang dialamatkan kepada islam. Kata yang paling horror sedunia yang dialamatkan kepada kaum muslim, yaitu : TERORIS.

Jenggot, cadar dan celana cingkrang menebarkan semerbak islamophobia. Ketakutan kepada islam yang tanpa dilandasi alasan yang kuat, dimana masuk dalam psikologi abnormal. Padahal islam adalah agama mayoritas yang ada di Indonesia, tapi mereka sendiri pun takut dengan ajarannya, takut sesat, takut ajarannya menyimpang dll. Sebernarnya siapa yang muslim dan siapa yang takut dengan islam? Sungguh aneh.

Karena islamophobia-lah akhirnya kaum muslim merasa lebih nyaman dan merasa benar jika memilih islam yang biasa. Bukan islam yang aliran kanan atau aliran kiri, tidak ekstrem tapi tidak juga yang terlalu kuno, mereka lebih memilih islam yang tengah-tengah yaitu Islam Moderat.

Islam moderat mau menerima paham dari luar tapi esensinya tetap islam, mereka mengambil islam hanya sekedar nilai nilai semata. Atau bahkan banyak yang merasa bangga menjadi orang islam yang biasa biasa saja, kalau berkerudung tidak perlu panjang menjuntai, jika berpakaian modis dan sesuai jaman, dan jika bersikap cukup dengan menunjukkan sikap baik kepada semua dan dengan tingkat toleransi yang tinggi kepada pemeluk agama selain islam itu sendiri.

Mereka tidak menyukai hal-hal yang terlalu islami, padahal sebagai seorang muslim tidak ada hal yang terlalu islami atau hal terlalu kafir, tidak ada bukan? Islam ya islam sesuai dengan perintah allah dan rasulnya. Seperti firman Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah, 2/208)

Sudah terlalu gamblang Allah meminta semua muslim untuk tunduk dan patuh kepada syariatnya, bukan malah terkotak dengan apakah terlalu islami atau menjadi yang biasa biasa saja. Apalagi ketakutan terhadap terorisme yang dilengketkan kepada islam, padahal siapakah sejati-nya teroris itu?

Teroris sejati adalah mereka yang membunuhi kaum muslim di Suriah, Palestina, Afganistan, Rohingnya. Tapi mengapa tidak ada satupun yang mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah tindak terorisme? Bahkanpun ISIS yang notabene buatan Amerika memiliki branding diri terorisme erat dikait-kaitkan dengan islam dan khilafah islam.

Apakah khilafah islam lantas teroris? lalu pejuangnya pun juga disebut teroris? kalau memang begitu berarti nabi Muhammad SAW panutan kaum muslim sedunia itu teroris, karena beliaulah yang mendirikan khilafah pada awalnya dan mewajibkan kaum muslim untuk diatur dengan sistem islam dalam naungan khilafahan islam.

Khilafah yang penuh dengan kebaikan bahkan dituduh memecah belah negara, dituduh pula sebagai ajaran atau aliran sesat, tuduhan intoleran pun dilayangkan pada pejuang khilafah. Orang-orang yang menuduh ini mungkin khilaf atau belum tau gambaran khilafah yang merupakan ajaran islam yang mulia.

Jika dikata akan memcah belah NKRI saya rasa salah besar, khilafah tidak akan membiarkan pulau pulau nya pecah seperti dulu peristiwa Timor Timur dan beberapa pulau yang diklaim negara lain.

Khilafah akan menjaga keutuhan bangsa dengan kesatuan islam dan kaum muslimin, jika dituduh aliran sesat atau ajaran yang tidak berdasar pun juga sangat jelas dalilnya bahwa wajibnya kaum muslim untuk menerapkan hukum islam total, hukum islam secara keseluruhan tersebut hanya bisa diterapkan dalam bingkai khilafah.

Jika khilafah dianggap intoleran mereka sendiri juga tidak tepat karena khilafah itu bukanah negara yang akan memaksakan seluruh pendudukanya memeluk islam. Bahkan boleh sekali jika ada orang non muslim yang mau hidup di wilayah khilafah islam ketika dia mau tunduk dengan aturan negara tanpa dipaksa sedikitpun untuk berpindah agama.  Darah, harta dan kehormatan mereka akan dijaga oleh khilafah islam sebagaimana dijaganya kaum muslim.

Layakkah seorang muslim menolak khilafah? padahal dia mengatakan beriman kepada Allah SWT. Setiap hari dalam sujudnya dia bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusannya. Allah pun berfirman:

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (Q.S An Nisa: 65).

Secara normatif khilafah islam ini terbukti mensejahterakan dengan islam system kehidupannya yang sempurna. Politik yang tidak oportunis menjadikan negara benar-benar mengurusi rakyatnya.

Perekonomian yang diatur oleh islam mulai dari pembagian kepemilikan hingga distribusi, kewajiban zakat dan anjuran untuk tidak pelit atau bakhil, juga perintah wajib bekerja bagi laki laki. Dengan demikian kemiskinan struktural itu hilang seketika dan hal ini berlaku bagi muslim atau non muslim.

Tata sosial dan pergaulan yang sesuai syariat, dimana kaum hawa menutup aurotnya seperti yang diperintahkan dalam islam, laki-laki dan perempuan hidup dalam tatanan sosial dan pergaualan yang islami. Tidak akan marak zina, pelecehan seksual, aborsi, HIV aids apalagi LGBT. Bagaimana mungkin kondisi ini kita tolak ? Dimana keamanan dan kedamaian pasti akan menyelimuti negeri tersebut. Itulah khilafah islam.

Dunia barat saja tidak bisa mengingkari peradaban islam yang luar biasa agung dengan kokohnya berdiri selama 13 abad menjadi negara adidaya continental yang terbentang dari Afrika Eropa hingga Asia yang mana kesejahteraan meliputi seluruh negeri.

Ilmu pengetahuan dan kebudayaan begitu tinggi, kekayaan islam dan kekuatan nya tak tertandingi. Inilah gambaran khilafah islam yang kini justru ditakuti oleh kaum muslim sendiri. Apakah layak orang muslim yang mengatakan Tuhannya adalah Allah lantas dia menolak syariahnya? Dibarisan manakah kita?

Apakah tergolong orang yang menentang? Apakah orang yang netral dan menuutup mata? Ataukah orang-orang yang berada dalam garda terepan untuk memperjuangkannya ?

Allah telah berjanji bahwa khilafah yang kedua akan segera kembali, seberat apapun dan sekeras apapun mereka berusaha untuk menjegal islam, dengan izin Allah khilafah pasti akan tegak. Jadi, sebagai muslim yang cerdas mari kita bersama songsong janji Allah dengan berjuang menegakkan khilafah. Allahuakbar! [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version