Oleh: Leli Ferlina (Aktivis Dakwah Media Sosial)
Belakangan ini dihebohkan oleh seseorang yang menghadiri undangan dari Komite Yahudi Amerika, ternyata keputusannya menuai kontroversi, bahkan hingga kecaman dari berbagai pihak termasuk Umat Islam di Indonesia juga di palestina, serta kecaman dari HAMASH, dan organisasi lainnya.
Kehadirannya kesana menuai berbagai konflik, yang pertama memalukan para pejuang di palestina juga para pendukung dan relawannya. Namun tidak hanya itu, dengan disertai ucapannya yang menghina Al-Qur’an dan Hadits berupa ucapan “Al-Qur’an dan Hadits adalah dokumen sejarah“. Sungguh ini tidak hanya memalukan umat islam namun juga menghinakan islam dan Rasulnya.
Ucapannya seperti para penolak Al-qur’an dizaman Rasulullah “ini adalah ucapan orang-orang dahulu, ini adalah dongeng-dongeng dizaman dulu, sudah beda zamannya sudah tidak berlaku dizaman sekarang“ ( Al Furqan ayat 4-6, Al Anbiya ayat 2-5, Al Anfal ayat 30-31, Saba’ ayat 43- 45, shaad ayat 1-8)
Sungguh ini adalah penghinaan yang dilakukan oleh muslim dihadapan orang-orang kafir, ini adalah tindakan yang diinginkan oleh mereka dimana seorang muslim mengatakan “ Al- Qur’an hanyalah dongeng, kisah-kisah masa lalu yang tidak perlu diyakini, yang tidak sesuai dengan zaman sekarang”.
Ketika seorang muslim mengatakan ini, maka perlu dipertanyakan kembali keimannannya terhadap Al-Qur’an, serta keislamannya. Yang dimana Al-qur’an merupakan KalamAllah, dan setiap mulim pasti meyakini bahwa Al Qur’an bukan sekedar dongeng dizaman dahulu, dengan adanya kisah Fir’aun dan lainnya, yang dimana kisah ini terdapat dalam kitab samawi bukan berarti Al-Qur’an mengadopsi kitab tersebut, tapi berarti kisah tersebut benar adanya.
Sangat disayangkan seorang muslim berkata seperti ini, sudah sangat layak dia disebut ‘munafik’, saya dan pastinya umat islam diseluruh dunia mengharapkan orang tersebut mengklarifikasi ucapannya tersebut.
Hingga tak ada lagi kalimat yang menyatakan bahwa Al-Qur’an hanyalah dokumen sejarah, cerita rekaan, fiktif dan penghinaan lainnya terhadap Al Qur’an.
Jika hal ini terus dibiarkan ini akan menghancurkan akidah umat islam, terutama bagi anak muda yang tidak mengerti tafsir, tidak hafal hadits sedikitpun. [syahid/voa-islam.com]