View Full Version
Jum'at, 29 Jun 2018

Obat itu Bernama Islam

Oleh: Novita Tristyaningsih (Muslimah Peduli umat)

Benarlah negara mempunyai peran yang sangat penting bagi agama. Negara merupakan perisai bagi agama. Terlebih Islam, merupakan agama yang sempurna. Islam mempunyai aturan komplit bagi kehidupan manusia.

Tidak hanya mengatur ibadah ritual belaka, juga ketika kita tidur hingga bangun tidur lagi. Dari segala sisi kehidupan, aturan mengenai interaksi dalam masyarakat, ekonomi, hingga berpolitik.

Allah memerintahkan kita untuk mengambil semua aturan dari Islam, bukan mengambil sebagian lalu mencampakkan sebagian lainnya, seperti firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Lalu apa yang terjadi ketika manusia enggan berhukum dengan hukum Allah? Maka yang terjadi adalah kerusakan di segala lini kehidupan.

Allah SWT berfirman, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42).

Hal itu telah terbukti saat ini, ketika sistem ekonomi yg dipakai sistem ekonomi ribawi, terjadi ketidakstabilan ekonomi di masyarakat, kesejahteraan tidaknya merata, harta berputar di kalangan orang-orang kaya, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.

Ketika berpolitik tidak menggunakan aturan Islam, maka pemimpin tidak mampu meriayah rakyat nya dengan baik, bahkan cenderung sewenang-wenang dan diktator.

Lapangan pekerjaan tidak memadai, kemiskinan semakin meningkat, sumber daya alam yang di keruk asing dan Aseng, mengakibatkan pengangguran dimana-mana, angka tindak kriminal yang menakjubkan dari tahun ke tahun.

Ketika negara abai dalam mengurusi urusan rakyatnya maka terjadi krisis moral di tengah-tengah masyarakat, berzina di anggap biasa, hamil di luar nikah tidak tabu lagi, kasus tawuran antar pelajar semakin meningkat, mengoplos miras demi memuaskan hawa nafsunya hingga berujung pada kematian.

Padahal Allah mengatakan bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik. Tapi, saat ini umat Islam justru menjadi pesakitan yang kronis. Akankah kita hanya berdiam diri melihat itu semua? Tentu saja tidak. Kita harus peka terhadap persoalan umat yang tak kunjung usai.

Rasulullah shalallahu' alaihi wa salam bersabda, "Barangsiapa (dari umatku) yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku (umat Nabi Muhammad SAW)." (HR. Ahmad). '

Mari bersama kita perjuangkan Islam agar diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Karena Islam merupakan obat mujarab bagi umat ini. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version