Oleh: Lilih Solihah (Komunitas Revowriter Karawang)
17 Agustus 2018 nanti negara kita Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke 73 tahun, rakyatpun menyambutnya dengan penuh sukacita, seperti dengan mengadakan perlombaan di setiap daerahnya masing-masing, di Sekolah di lingkungan tempat tinggal, beramai ramai ikut memeriahkan dalam menyambut hari kemerdekaan bangsa kita, betulkah kita sudah sungguh-sungguh merdeka dari segala bentuk penjajahan.
Bisa dikatakan merdeka itu adalah bebas dari segala bentuk penjajahan dan penjajahan itu sendiri adalah politik suatu negara demi menguasai bangsa lain untuk kepentingan pribadinya kalau sudah menguasai dia akan melakukan eksploitasi pada yang di jajah
Penjajahan itu sendiri ada dua model, 1.) Gaya lama, dilakukan dengan melakukan kekuatan militer dan ada pemerintahan kolonial di dalamnya. 2.) Penjajahan gaya baru mereka mengadakan neoimperalisme neoliberalisme yaitu penjajahan dalam bentuk ekonomi, politik, pemikiran, budaya, Hukum, dan tujuannya tidak jauh berbeda dengan model gaya lama, malah ini lebih berbahaya yaitu mengeksploitasi kekayaan negeri yang terjajah demi kesejahteraan kaum penjajah
Setiap tahunnya bangsa ini selalu merayakan kemerdekaan, tapi apakah bangsa ini sudah benar-benar merdeka?
Seolah kita tak pernah menyadari bahwa kekayaan negeri kita terus dikuasai bangsa lain lewat perusahaan perusahaan mereka seperti tambang emas, gas dan banyak sumber daya alam lainnya di negeri ini yang telah lama dikuasai oleh asing atau bangsa lain seperti oleh PT Freeport, ExxonMobil Mobile, Newmont dan lainnya. Mengapa ini bisa terjadi? Dan ini terjadi karena banyak keputusan politik di negeri ini berada dalam kontrol pihak asing
Maka sejatinya bangsa ini belum benar-benar merdeka secara hakiki, untuk secara fisik iya memang kita merdeka kitapun mengapresiasi dengan perjuangan para pahlawan terdahulu namun untuk secara pemikiran, politik, ekonomi, budaya kita masih terjajah
Lalu bagaimana cara mewujudkan kemerdekaan yang hakiki?, bisa dikatakan merdeka hakiki itu ketika tidak ada lagi penguasaan ke manusia yang satu dengan manusia yang lainnya atau negara yang tidak lagi tunduk terhadap negara yang lainnya kita harus tunduk dan patuh hanya kepada Allah pencipta manusia dan seluruh alam semesta bukan tunduk pada yahudi ataupun nasrani tapi kita tunduk pada pencipta kita yaitu Allah SWT.
Islam hadir dengan tujuan untuk memerdekakan manusia, misi islam itu bukan menjajah tapi untuk membebaskan manusia agar tidak menghamba kepada manusia tapi menghamba hanya kepada Allah SWT pun dari segi pemimpin harus yang patuh dan tunduk kepada aturan Allah
Islam datang untuk membebaskan manusia dari kesempitan dunia akibat penerapan buatan manusia menuju rahmatanlil'alamin dan semua itu akan terjadi jika umat manusia mengembalikan hak dan penetapan aturan hukum hanya kepada Allah dan Rosul SAW, dengan cara mewujudkan syariah islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan tanpa itu kemerdekaan hakiki tidak akan terwujud selama aturan hukum buatan manusia masih di terapkan bahkan dipertahankan selama itu akan terus terjadi penjajahan, kesempitan dunia dan kedzoliman
Allah SWT berfirman: Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh bagi dia kehidupan yang sempit dan kami akan mengumpulkan dirinya pada hari kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha: 124)
Maka karena itulah Allah memerintahkan kita semua untuk menerapkan syariah islam dalam seluruh aspek kehidupan. Pun dengan kepemimpinan islam harus sejalan dengan perintah Allah SWT, sistem kepemimpinan inilah yang benar-benar mampu mewujudkan kemerdekaan yang hakiki bagi umat manusia dan mewujudkan tujuan kemerdekaan, kehidupan yang adil aman sentosa sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT. Wallahua'lam bish-shawab. [syahid/voa-islam.com]