View Full Version
Kamis, 15 Nov 2018

Bubarkan Partai Anti Agama!

Oleh: M Rizal Fadillah

Ada ucapan tentang perda agama yang dinafikan. Semangatnya cari muka sebagai pahlawan anti agama. Mengisi ruang politik sekuler yang ditiupkan orang yang tak tahu sejarah bangsa, sok 'millenial', merasa aman karena didukung rezim beserta aparat yang mengawalnya.

Kebodohan demi kebodohan ditunjukkan oleh partai dan aktivis yang mengecilkan arti agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Partai puber yang sok tahu soal negara berhaluan sekuler bahkan kiri, menyinggung dan menantang umat Islam soal syariat. Sok paling toleran padahal wajah tampilan anti agama dan radikal. Bermain-main dengan persoalan sensitif umat Islam. Agama dan syari'atnya.

Mengecilkan apalagi menafikan makna agama dalam kehidupan berbangsa adalah sikap anti ideologi yang disepakati, yaitu Pancasila. Kelompok atau partai seperti ini tak pantas eksis dan berkembang di negara Indonesia. Stop melalui pemilu, atau hentikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bubarkan.

Memang tak enak dan terlalu kecil berhadapan dengan politik kekanak-kanakan, tapi anak-anak yang durhaka pada bangsa dan negara tak boleh dibiarkan berkembang. Ideologi sosialis yang dapat mengkristal jadi komunis mesti dihentikan sedini mungkin.

Persoalannya adalah keberadaan kekuatan dibelakang politik kekanak-kanakan yang memback-up. Memanfaatkan dan gembira dengan perilaku seenak perut para politisi yang baru muncul. Meniup-niup agar menggelembung. Membiayai dan mempublikasi.

Para sutradara ini adalah para penghianat yang ingin melakukan peracunan pada keseimbangan politik berbangsa. Mengubah menjadi bangsa yang steril agama. Merekalah para penjahat tersembunyi.

Nah, sebelum para penjahat bahagia dan menari dengan lagu 'genjer-genjer', maka tameng tameng kecil partai partai berhaluan kiri harus segera di selesaikan, tenggelamkan atau bubarkan.

Undang undang memungkinkan. Moga para pemimpin bijak mewaspadai permainan politik yang menyentuh perasaan keagamaan umat. Jangan biarkan harmoni bangsa hancur oleh para peminggir dan penista agama. Tak ada pilihan, selain 'tenggelamkan atau bubarkan! [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version