View Full Version
Sabtu, 29 Dec 2018

Antara Bencana dan Muhasabah Negeri

Sahabat VOA-Islam...

Bencana yang terjadi berulang, menunjukkan ketidaksiapan pemerintah sebagai pihak yang mengurusi urusan warga negara dibawah kepemimpinannya, dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana.

Belum usai kesedihan yang melanda Palu-Donggala, Tsunami terjadi diwilayah Banten, tepatnya di pantai Tanjung Lesung dan sekitarnya.

Bencana yang menimbulkan banyak kerugian materi sebetulnya akan bisa dicegah. Kalaupun terjadi akan mudah untuk ditanggulangi, asal ada kesiapan pemerintah untuk melakukan aksi penanggulangan secara tepat.

Akan tetapi, bagaimana mungkin pemerintah dalam kungkungan sistem sekuler kapitalis saat ini,  akan mampu menanggulangi bencana dengan cepat dan tepat,  jika tidak ada kesatuan komando dan ketersediaan dana yang memadai.

Tersebab sistem sekuler kapitalis telah membuat negara lumpuh tak berkutik dihadapan korporasi yang mengeruk dana milik pemerintah secara rakus. Melalui kepemilikan sumber daya yang bisa dikuasai secara pribadi oleh koorporasi.

Wajar saja jika hari ini, penanggulangan korban bencana terkesan lambat, kalaupun dipercepat semuanya untuk kepentingan pencitraan penguasa, bukan untuk sebenar -benar pengurusan penguasa atas rakyatnya.

Bagaimana bisa, seorang pemimpin masih bisa melakukan selfie disela-sela sibuknya mengurusi korban bencana yang sedang menanggung kesedihan dan kesakitan. Yang semuanya kemudian menyimpulkannya sebagai aksi pencitraan seorang penguasa.

Alhasil, sungguh  sistem sekuler kapitalis tidak akan pernah bersungguh-sungguh dalam mengurusi urusan warga masyarakat kecuali atas dasar prinsip dagang. Dimana ada keuntungan disitu bisnis berlaku, tak terkecuali ditempat bencana.

Kesedihan dan kesakitan ditanggung sendiri oleh korban bencana. Selamat menikmati kedzoliman penguasa dalam sistem sekuler kapitalis. Rasa empati dan simpati telah tergerus habis terkena badai tsunami sistem sekuler kapitalis dan terpendam jauh tertimbun longsor akibat gempa sistem sekuler kapitalis.

 

Bencana dan solusinya dalam Islam

Sungguh Islam selalu mengajak manusia untuk berfikir, terkait seluruh aspek kehidupan.  Tidak ada satupun yang luput dari perhatiannya. Islam telah mengajarkan letusan gunung berapi, tsunami, banjir bandang sebagai fenomena alam yang dapat bermakna teguran ataupun penambah keimanan didalam hati.

Islampun mengajarkan bagaimana mencegah dan menanggulangi jika terjadi fenomena alam tersebut. Semua bisa dipelajari secara saintifik yang bisa dipertanggungjawabkan.

Semua badan dan lembaga yang mengawasi seluruh fenomena alam ini berkerja dengan kesungguhan  hati untuk menjaga hidup dan kehidupan manusia. Karena harga nyawa manusia dalam Islam sungguh sangat teramat tinggi dan mahal harganya.

Karenanya proses evakuasi korban bencana pun akan dilakukan dengan kesungguhan hati, dipimpin langsung oleh seorang Khalifah.

Khalifah sangat memahami, jika ia lalai dalam mengevakuasi korban bencana, hingga ada satu manusia yang merasa terdzolimi karena terlewatkan dari pengurusnya. Akan dicatatkan sebagai dosa dan kelalaian dimata Syariat, kelak pertanggungjawabannya dihadapan Allah SWT sangat berat.

Seorang Khalifah akan mampu melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana hingga evakuasi korban bencana, tersebab Khalifah memiliki modal untuk melakukan semua aktivitas itu. Modal yang Allah swt berikan melalui seperangkat aturan yang disebut sebagai Syariat islam.

Tersebab mengurusi urusan manusia seluruhnya,  baik yang menjadi korban bencana alam ataupun tidak, adalah urusan yang sangat besar dan membutuhkan modal yang juga besar.

Karenanya yang mampu melaksanakan hal ini hanyalah seorang Khalifah yang menjalankannya syariat Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah. Bukan yang lain.

Karenanya, cukuplah sudah fenomena alam yang menimbulkan banyak korban baik materi maupun nyawa tanpa penanggulangan yang baik dari penguasa terjadi dalam sistem sekuler kapitalis saat ini, wajiblah kita sudahi.

Saatnya manusia kembali pada aturan yang Allah SWT tetapkan yang semuanya terangkum dalam syariat Islam Kaffah dalam bingkai khilafah dan dilaksanakan oleh seorang Khalifah.

Yang pasti akan benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam menghadapi fenomena alam yang bisa menimbulkan korban jiwa dan materi, dengan sebenar-benarnya penanggulangan sehingga tak ada satupun korban bencana yang terlewat dari pengurusnya. Walahualaam. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Ayu Mela Yulianti, SPt, Pemerhati Masalah Sosial Masyarakat


latestnews

View Full Version