View Full Version
Ahad, 14 Apr 2019

Islamofobia, Hilangkan!

SERANGKAIAN serangan terhadap umat muslim terjadi pada Maret. Aksi teror di dua masjid New Zealand membuat dunia berduka. Bukan hanya jatuhnya puluhan korban yang membuat masyarakat dunia bersimpati. Pembantaian yang dilakukan di mesjid yang menjadi simbol Islam, di waktu kaum Muslim menjalankan ibadah, dengan senjata yang ditempeli stiker simbol-simbol bersejarah pembantaian kaum Muslimin, dan terlebih lagi divideokan secara live dengan angle kamera menyerupai permainan game online membuat pembantaian ini menjadi sorotan dunia. Juga pembantaian warga muslim di Mali.

Bagaimana, dimana, dan kapan teror itu dilakukan, menjadikan banyak pihak menyimpulkan bahwa serangan teror ini adalah buah dari islamofobia. Islamofobia adalah rasa takut dan kebencian terhadap agama Islam baik dari simbol ataupun hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam. Dalam muslimahnews.com (23/03/2019), Juru Bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin menyatakan dalam cuitannya di Twitter, “Serangan terhadap dua masjid di Selandia Baru memperlihatkan titik tempat islamofobia, permusuhan terhadap Muslim dicapai.” (antaranews.com).

Serangan yang sering terjadi terhadap masjid dan Muslim di Barat selama ini dipercaya terjadi akibat islamofobia. Direktur Departemen Pengawasan dan Perangi Islamofobia CAIR (Council on American-Islam), Corey Taylor, seperti dilansir dari Guardian di tahun 2016 mengungkapkan bahwa terdapat kelompok-kelompok yang berkontribusi menumbuhkan islamofobia.

Bentuk-bentuk islamofobia yang terjadi saat ini, mulai dari “hate speech” (ujaran kebencian), “hate crime” (kejahatan berlatar kebencian termasuk serangan fisik kepada muslim dan simbol Islam), penolakan pembangunan masjid, hingga kebijakan pelarangan cadar, jilbab dan menara mesjid oleh pemerintah Eropa. Bahkan muncul gerakan “Stop Islamisasi Eropa”. Mengenai sejarah Islamofobia itu sendiri mulai muncul saat terjadinya pemboman gedung WTC 911.

Pasca kejadian ini mulailah gembar gembor opini bahwa Islam dan muslim melalui jihadnya melakukan terorisme terutama di negara-negara Eropa. Selain itu,  ada juga yang mengatakan semakin banyaknya imigran Arab yang bekerja di negara Eropa, bahkan semakin tinggi juga perhatian terhadap Islam disana,  banyak yg menjadi mu'alaf serta memiliki keturunan yg semakin banyak juga,  sehingga orang-orang Eropa takut akan terjadi Islamisasi Eropa karena jumlah Muslim yang banyak di Eropa.

Islamofobia terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan memang sengaja diciptakan untuk menebar ketakutan terhadap simbol Islam dan ajaran Islam. Di Indonesia sendiri, dampak islamofobia terwujud dalam kriminalisasi ajaran Islam, tokoh Islam dan jamaah-jamaah dakwah. Kasus pembakaran bendera tauhid, pembubaran HTI yang getol menyuarakan kewajiban tegaknya Khilafah dan persekusi yang terjadi pada beberapa ulama adalah bukti bahwa kaum Muslimin di Indonesia juga terjangkiti islamofobia. Mereka memeluk Islam, namun takut dan benci terhadap ajaran Islam akibat masifnya penebaran islamofobia oleh rezim, media mainstream, maupun kelompok-kelompok yang terlibat industri islamofobia baik secara sadar ataupun tidak.

Ideologi kapitalisme saat ini sedang berada diambang kehancuran, berbagai krisis mereka hadapi. Berbeda dengan Islam yang saat ini sudah terlihat geliat kebangkitannya diseluruh dunia. Maka berbagai upaya akan mereka lakukan untuk menghadang kebangkitan ini. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka" (Q.S -Albaqarah :120).

Umat tak bisa melindungi diri mereka sendiri. Harus ada penguasa yang melindungi mereka. Demikianlah sebagaimana pesan Nabi Saw., yang artinya: “Sungguh Imam (Khalifah) itu (laksana) perisai; orang-orang akan berperang di belakang dia dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya” (HR al-Bukhari, Muslim, an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ahmad). Rasulullah SAW., selaku imam kaum Muslim dan menjadi kepala Negara Islam Madinah, telah melindungi setiap tetes darah kaum Muslim. Demikian pula Khulafaur-Rasyidun dan para khalifah setelah mereka. Mereka terus melindungi umat dari setiap ancaman dan gangguan. Dengan begitu umat dapat hidup tenang dimana pun mereka berada karena ada yang menjadi pelindung bagi mereka. Dengan demikian hanya islam saja yang bisa menghapuskan islamofobia, dimuka bumi ini karena islam rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a'lam bii shawab.

Khodijah

Ibu rumah tangga


latestnews

View Full Version