Oleh: Rofikoh (Mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin)
Lagi-lagi berita diramaikan dengan kasus buliyying yang menimpa siswa SMP. Belum cukup kasus Audrey. Kini terjadi lagi kasus buliyying di Banten. Sebagaimana dilansir dari (iNews.id-Banten) Seorang pelajar SMK berusia 16 tahun dikeroyok empat remaja.
Pengeroyokan terjadi di area perkebunan kelapa sawit, di Desa Rahong, Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak, Banten. Diduga hal tersebut terjadi karena faktor kemarahan pelaku terhadap korban yang melakukan chat dengan pacar pelaku via facebook dan berlanjut saling mengejek di media social facebook.
Keluarga korban tentunya tidak terima, akhirnya melaporkan perkara tersebut ke polisi. Walaupun pelaku masih d bawah umur. “Kami minta keadilan, kami tidak terima dengan kejadian ini. Kasus ini harus dilanjutkanlah ke proses hukum sampai selesai, ujar Aas. (Ibu korban) (Detiknews.com-11/4/19).
Miris memang melihat kelakuan remaja saat ini. Degredasi moral yang dialami remaja saat ini sebenarnya tidak terlepas dari bagaimana orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
Dalam sistem saat ini memang orang-orang memahami bahwa materi adalah sumber kebahagiaan. Maka manusia kehilangan tujuan hidup yang sebenarnya, yakni beribadah kepada Allah beralih hanya untuk mencari materi.
Sehingga, orang tua zaman ini pun tersibukkan hanya mencari materi. Sehingga mereka beranggapan dengan menyekolahkan anaknya di sekolah maka sudah cukup. Maka wajar para orang tua akhirnya menyerahkan ana-anaknya sepenuhnya ke sekolah tanpa mendidik mereka lagi di rumah.
Padahal, sejatinya sekolah adalah pendidikan kedua setelah pendidikan dari orang tua. Peran orang tua itu sangat penting dalam mendidik dan membimbing anak. Namun, Lagi-lagi sistem saat ini yang menyebabkan disfungsi orang tua. Misalnya karena orang tua sibuk bekerja maka tidak jarang anak-anak kehilangan sosok teladan atau panutan, bahkan kekurangan kasih sayang.
Anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tua cenderung untuk mencari perhatian lain. Misalnya saja dengan melampiaskan hal tersebut dengan hura-hura, pergaulan bebas, pacaran dan hal-hal yang menurut anak membuat mereka bahagia.
Tidak cukup hanya dengan peran orang tua. Masyarakat juga penting untuk berperan dalam pembentukan akhlak dan moral seorang anak. Karena seorang anak akan terbentuk kepribadian atau karakternya bukan hanya dari keluarga tapi dari lingkungan juga.
Namun sayang, karena sistem sekuler saat ini, masyarakat cenderung apatis. Mereka tidak peduli dengan hal-hal yang terjadi, apalagi yang menimpa para remaja, semisal pergaulan bebas, narkotika, pacaran dan masih banyak yang lainnya.
Mereka membiarkan begitu saja dengan berdalih asalkan bukan mereka yang melakukan. Bahkan menganggap perbuatan-perbuatan seperti itu merupakan hal yang lumrah.
Berbeda dengan Islam. Dalam Islam anak bagi orang tua adalah amanah dari Allah. Mereka wajib mendidik anak dengan baik. Apalagi seorang ibu misalnya, yang mana dia menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya. Bukannya ikut mencari nafkah. Sebab, perempuan itu tidak diwajibkan mencari nafkah
Sedangkan ayah sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah. Karena dalam Islam laki-laki wajib bekerja. Namun juga bukan berarti menyerahkan pendidikan anak ke istri saja. Tetapi keduanya baik istri maupun suami harus bioenergi mendidik anak mereka
Kemudian Islam mematahkan pada manusia bahwa tujuan manusia hanyalah beribadah kepada Allah. maka sudah tentu orang tua mendidik anaknya dalam rangka beribadah kepada Allah. Oleh karenanya orang tua mendidik anak sesuai aturan dalam Islam.
Karena Islam agama yang menyeluruh. Mengatur kehidupan manusia mulai dari persoalan ibadah sampai muamalah, mengatur kehidupan manusia dari lahir sampai meninggal dan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Begitu pula Islam mengatur bagaimana agar orang tua memaksimalkan perannya.
Selain peran orang tua, masyarakat juga ikut berperan, karena masyarakat yang Islami tentu tidak akan membiarkan kemungkaran terjadi, mereka akan berusaha untuk mencegah kemungkaran dan mengajak kepada kebaikan. Sungguh sangat berbeda dengan sistem saat ini
Jadi, hanya Islamnya yang mampu menjadi solusi tuntas permasalahan bullying ini. Bahkan Islam pun bisa memaksimalkan peran orang tua dan masyarakat Islami. Namun, semua ini tidak bisa terwujud tanpa penerapan Islam secara keseluruhan. Wallahu'alam bis shawab. [syahid/voa-islam.com]