SAAT umat Islam sedunia menyambut Ramadhan dengan suka cita, saudara kita di palestina menderita. Bagaimana tidak, diberitakan AFP, hingga Minggu (5/5) malam, roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi.
Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak Sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan. Kendati demikian, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, membantah pihaknya telah membunuh perempuan dan bayi Palestina. Adraee justru menuding serangan udara itu merupakan serangan Hamas yang salah sasaran karena gagal mendarat di tanah Israel (m.kumparan.com).
Tanah Palestina adalah milik umat Islam. Rakyat Palestina adalah saudara kita. Maka, sepatutnya :
1. Seharusnya Ramadhan membawa umat menuju persatuan yang hakiki. Tidak terpisah oleh sekat nasionalisme.
2. Seperti dikatakan Farid Wadjdi, penting bagi umat menegaskan identitas politik perjuangan. Basis perjuangan umat adalah Islam. Negeri-negeri Islam harus bersatu di bawah naungan khilafah Islamiyah, yang menerapkan Islam secara totalitas.
3. Kepemimpinan penguasa muslim, seharusnya menjadi power umat Islam. Namun faktanya, penguasa muslim bungkam. Disibukkan dengan urusan negerinya masing-masing. Termasuk negara kita, yang disibukkan dengan kecurangan pemilu.
Umat harus menyadari, betapa pentingnya terwujudnya kepemimpinan Islam (khilafah) dengan segera. Dengan kepemimpinan Islam, maka segala bentuk propaganda Barat dan intervensinya akan musnah. Seperti dikatakan Ustaz Rokhmat S Labib, perubahan itu terbentuk dari sistem dan penerapan hukumnya. Bukan pada siapa presidennya, siapa wakil rakyatnya. Mari kita wujudkan perubahan sistem. Menuju sistem Islam. Sehingga negeri-negeri yang saat ini dibombardir, akan selamat.*
Ummu Amira
Tinggal di Tulungagung, Jawa Timur