View Full Version
Ahad, 12 May 2019

Perisai Umat Pembebas Gaza Palestina

“Kelak, bangsa-bangsa lain akan memperebutkan kalian, sebagaimana mereka memperebutkan makanan untuk meremukkannya” ( HR. Abu Dawud, dari Ats-Tsauban). 

Hadits Rasulullah tersebut adalah kenyataan yang menimpa umat Islam di akhir jaman. Tekanan, kedzaliman yang lebih keras lagi di banding waktu-waktu sebelumnya terus mengelilingi kehidupan mereka. Pada saat yang sama, umat ini tak bisa melepaskan diri dari keadaan buruk itu. Dan itulah yang dirasakan oleh saudara muslim Palestina hari ini. 

Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel pada muslim Gaza terus didukung  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tak bisa ditolak, hari pertama ramadhan di Gaza jauh berbeda dengan Indonesia atau neeri mayoritas muslim lainnya yang diawali dengan penuh sukaria. Gaza diselimuti kesuraman, rumah-rumah runtuh, dan jasad rakyat sipil bahkan bayi-bayi mungilpun terbunuh karena serangan udara yang lancarkan yahudi Israel lakanatullah.  Bahkan, di sebuah rumah sakit terbesar di Gaza, Shifa, setidaknya ada 21 warga Palestina yang syahid sebelum sempat bertemu dengan bulan yang ditunggu-ditunggu selama 11 bulan lalu, yaitu bulan Ramadhan. 

Akankah kebiadaban Israel denga dalih melakukan serangan perlawanan pada kelompok-kelompok militan Pelestina Hamas dan Jihad Islam akan berakhir dan mampu dihentikan? Inilah yang menjadi pertanyaan yang sampai sekarang negeri-negeri muslim termasuk Indonesia tak mampu menjawabnya. 

 

Gaza Butuh Perisai yang Kokoh

Sesungguhnya, tatkala kepemimpinan para penguasa kaum muslimin lemah,mereka malah bersikap loyal kepada negara-negara Imperialis  kafir untuk tetap menjaga kepentingan-kepentingan kekuasaannya. Hal ini terjadi sejak kaum muslim tidak lagi memiliki kasatuan kepemimpinan yang kokoh berdiri tegak menjadi perisai umat dari segala kejahatan yang dilakukan oleh negara-negara kafir.

Sekat-sekat nasionalisme telah melupakan kegemilangan akan kesatuan umat Islam dalam kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Sebuah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Allah SWT dan mengemban risalah Islam ke penjuru dunia. Tak hanya itu, Khilafah juga merupakan perisai paling kokoh, di mana umat berlindung dan berperang di belakangnya.

Walaupun umat Islam seluruh dunia sedang melaksanakan puasa Ramadhan di bulan mulia ini, namun puasa mereka adalah perisai mereka masing-masing. Mereka tetap belum mampu melindungi saudara mereka di negeri-negeri muslim lainnya seperti Gaza Palestina. 

Dan sesungguhnya, Rasulullah telah menggugah umatnya untuk meraih palestina kembali ke pangkuan umat Islam, membebaskannya dari kebiadaban Yahudi Israel. Beliau telah bersabda : “ Akan ada segolongan kecil dari umatku yang terang membela Kebenaran, bertindak tegas terhadap musuh-musuhnya. Tidak akan menggoncang mereka siapa-siapa yang membencinya. Para sahabat bertanya, “di mana mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Di Baitul Maqdis, dan tepi-tepi Baitul Maqdis.” (HR. Ahmad). 

Perjuangan Nabi untuk membebaskan tanah suci Palestina termasuk Gaza membutuhkan keimanan yang besar dan pasukan yang besar pula. Sebagaimana kita tahu bahwa pasuka terakhir di kehidupan Nabi Saw adalah yang dipimpin Usamah bin Zaid ra.adalah pasukan besar berisi sahabat besar menuju tujuan besar yaitu Al Quds Palestina! 

Semoga Allah menyegerakan datangnya pertolongan di bulan penuh berkah ini, pertolongan yang akan menepati kabar gembira yang telah Rasulullah beritakan kepada umatnya di seluruh dunia. Umat menunggu datangnya pergiliran kepemimpinan atas izin Allah. Yaitu masa kepemimpinan Khilafah ‘ala Minhaajin Nubuwwah kedua yang tak lama lagi Allah pergilirkan. Dan setiap peradaban telah mengecap keberhasilan pembebasan Palestina, maka bisa jadi kesempatan untuk membebaskan Palestina di masa depan muncul dari negeri Timur. Allahumma aamiin.*

Yulida Hasanah

Forum Silaturrahmi Ustadzah dan Muballighoh (FORSIMA)


latestnews

View Full Version