Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Setelah kubu capres/cawapres 02 resmi mengajukan 7 gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal proses pilpres yang patut diduga terjadi kecurangan, tak urung ada sebagian orang yang merasa pesimis akan keberhasilannya.
Ingatlah, pengajuan gugatan merupakan bagian dari upaya konstitusional yang sementara ini telah disepakati bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Adapun hasilnya yang mutlak berhak menentukannya hanyalah Allah SWT.
Rasa pesimis tersebut muncul bisa saja terjadi karena dinilai 9 hakim MK yang akan menangani gugatan tersebut diduga hasil settingan. Kalau toh..benar 9 hakim MK tersebut hasil settingan dan kalau toh..benar pula sampai terjadi kubu 01 menyiapkan "puluhan, ratusan, ribuan atau bahkan jutaan" pengacara handal, masih pantaskah sebagian pendukung 02 pesimis akan hasil akhirnya? Na'udzubillah.
Ingatlah, bahwa 9 hakim MK dan "Puluhan atau bahkan jutaan" pengacara handal dihadirkan pada hakikatnya kesemuanya adalah manusia-manusia yang lemah di hadapan kemahakuasaan-Nya. Mereka adalah manusia yang dhoif di hadapan-Nya. Mereka bisa bernafas, berkedip, berbicara, berfikir hingga berdalih dan lain sebagainya kesemuanya hanya karena kemahakuasaan-Nya.
Senjata pamungkas orang yang beriman hanya berdoa kepada-Nya memohon agar kezaliman dapat dikalahkan oleh kebenaran menurut Allah SWT. Selagi suasana memasuki 10 hari terakhir Ramadhan momentum ini jangan disia-siakan untuk mengetuk pintu langit-Nya.
Untuk mengakhiri tulisan ini, layak kiranya direnungkan pesan hadits dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Ada tiga golongan manusia yang doanya tidak akan ditolak:
Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizhalimi, Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman:
Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta"(HR.Tirmidzi).
Wallahu'alam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]