View Full Version
Sabtu, 29 Jun 2019

Ketika Ayam Harus Berbagi

NAIK turunnya harga kebutuhan pokok masyarakat seakan menjadi ‘makanan’ sehari-hari terutama bagi kaum ibu. Seperti sudah rutin  tahunan menjelang ramadan dan tahun baru, kebutuhan pangan terus merangkak naik. Kaum ibulah yang dirugikan dengan kebutuhan pangan yang terus naik sementara pendapatan yang tidak sejalan dengan kenaikan harga-harga.

Namun, baru-baru ini kerugian dialami oleh para petenak ayam jenis ayam ras. Pasalnya selama 10 bulan terakhir harganya terus anjlok yang membuat para peternak melakukan protes dan memilih membagi-bagikan ayam-ayam ternaknya secara gratis.

Menurut Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Parjuni, mengatakan saat ini harga jual ayam dari peternak hanya seharga sekitar Rp 9 ribu. Harga itu turun sampai 50 persen dari harga normal.

"Sesuai harga acuan dari Kementerian Perdagangan kan harusnya Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kg. Ini turun jadi Rp 9 ribu per kg," kata Parjuni saat dihubungi detikcom, Selasa (25/6/2019).

Hal tersebut disebabkan karena adanya jumlah ayam di kandang yang kelebihan 30 persen dari kondisi normal. Mereka menilai pemerintah tidak turun tangan dalam membatasi bibit ayam.

Di Solo, pembagian ayam gratis akan dilakukan di lima kecamatan, yakni Laweyan, Jebres, Serengan, Pasar Kliwon dan Banjarsari, Rabu, 26 Juni 2019 mulai pukul 08.00 WIB. Sebanyak 10 ribu ayam disiapkan untuk warga Solo.

Setelah beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga telur yang merugikan masyarakat, kini harga ayam ras mengalami penurunan harga yang merugikan pihak peternak. Lalu, apakah solusi dari kondisi ini?

Kedaulatan negara ditandai pula oleh kedaulatan pangan. Artinya pemerintah memastikan bahwa kebutuhan pangan bisa dijangkau oleh masyarakat. Kebutuhan ini biasa disebut sembako (sembilan bahan pokok), berupa : beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.*

Suhermi

Aktivis Dakwah Remaja Majalengka, Jawa Barat


latestnews

View Full Version