View Full Version
Ahad, 21 Jul 2019

Visi pada Investasi, Mengokohkan Imperialisme Asing?

 

Oleh: Mamik Laila

Baru-baru ini, petahana Joko Widodo menyampaikan visi yang akan dia pegang erat selama menjabat. Visi itu adalah mengundang investasi seluas-luasnya. Dia pun dengan lantang menyampaikan, "Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya," kata Jokowi pada kompas.com, 14/7/2019.

Visi memiliki arti pandangan jauh ke depan, yang berkait dengan tujuan yang ingin dicapai baik secara individu maupun secara lembaga. Adapun persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi, diantaranya meliputi: berorientasi kedepan, tidak dibuat berdasarkan pada kondisi saat ini, mengekspresikan kreatifitas, berdasar pada prinsip dan nilai yang mengandung penghargaan kepada masyarakat. (pengertianku.net)

Sejauh yang tertera bahwa visi itu memiliki rancangan masa ke depan. Bukan dibuat berdasar keadaan saat ini. Kalau dilihat visi mengundang investasi asing, itu jelas memberikan kelonggaran pihak asing untuk masuk lebih dalam ke negara Indonesia. Investasi Asing ini jelas menguntungkan mereka. Rakyat Indonesia hanya gigit jari, hanya bisa bermain di sektor hilir. Bagaimana Indonesia akan menjadi negara terdepan dan maju?

Telah diabadikan sejarah, bagaimana kolonialisme dan Imperialisme adalah jalan bagi para penjajah untuk masuk Indonesia. Meskipun model Imperialisme saat ini sedikit berbeda dengan jaman Belanda, namun pada hakikatnya Imperialisme tetaplah bercokol dalam negeri ini.

Negara bisa maju, saat negara memiliki cara pandang jauh ke depan, memiliki arah pandang yang jelas, dan tidak disetir oleh pihak lain. Ideologi negara yang shohihlah yang akan mampu mengantarkan negara ini menjadi negara maju dan menjadi mercusuar peradaban. Negara ideologis akan memiliki arahan yang kuat, mandiri, tidak akan membebek pihak asing, memiliki capaian target jelas dalam mewujudkan visinya. Ideologi yang diemban tak lain adalah ideologi Islam.

Ideologi Islam terbukti mampu membangun peradabannya sekitar 14 Abad. Sungguh, waktu yang tak sedikit. Tidak ada peradaban di dunia ini yang mengalahkan kokohnya peradaban Islam. Dia dibangun dari landasan yang kuat, bersandar pada aturan Allah SWT Tuhan semesta alam. Sandarannya bukan lagi materi, karena itu tak dibawa mati. Apalagi kehidupan duniawi yang tak abadi. Maka negara kuat yang mampu berdiri sendiri dan mampu mengantarkan pada kemajuan tak lain adalah negara yang berlandaskan pada ideologi Islam. Ideologi Islam sebagai pijakan arah pandang serta memiliki perangkat khas dalam pengaturan negara.

Sudah waktunya ideologi Islam diberi ruang untuk membuktikan bahwa dengan ideologi ini, negara tercinta Indonesia akan menjadi mercusuar peradaban baru yang gemilang. Wallahua'lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version