View Full Version
Selasa, 06 Aug 2019

Potret Generasi Muda Dalam Bingkai Liberalisme

GENERASI muda riwayatmu kini. Kota Balikpapan dikejutkan dengan berita seorang remaja yang tega membunuh buah hatinya sendiri. Remaja berinisial SNI (18) tega membunuh bayi yang baru ia lahirkan di dalam toilet Rumah Sakit Daerah (RSUD) Beriman. Bayi perempuan berjenis kelamin perempuan itu tewas setelah mulutnya disumpal tisu toilet dan tali pusarnya dicabut. Setelah tewas jasad bayi dimasukan kedalam kantong plastik dan berencana membuangnya di luar. Namun aksinya ketahuan dan harus berurusan dengan aparat kepolisian.

SNI mengatakan tak ingin hal ini terjadi. Lantaran belum siap menikah dan belum siap punya anak. Ia pun terpaksa melakukan hal tersebut. Padahal sang pacar diakui SNI, telah siap untuk mengarungi rumah tangga bersamanya. (Okenews.com,28/07/2019).

Sejatinya, kehamilan merupakan anugrah terindah yang diberikan Sang Pencipta kepada umat manusia. Dari rahim dan kandungan seorang wanita akan lahir generasi penerus.

Sungguh sangat miris dan memprihatinkan potret remaja saat ini. SNI adalah sekelumit fakta yang melanda remaja kita saat ini.

Pernikahan dini karena MBA (Married By Accidents) akibat pergaulan bebas. Berujung maraknya aborsi adalah kondisi miris dan ironis remaja kini. Zina dianggap biasa. Padahal zina termasuk dosa besar. Sedih, kondisi ini justru banyak terjadi dikalangan remaja.

Fakta ini juga membuktikan bahwa negara telah gagal melindungi generasi muda. Sebaliknya negara justru menjeremuskan generasi ke dalam lembah kebebasan. Pergaulan bebas dikalangan remaja sejatinya dipicu karena tergerusnya akidah Islam oleh pemahaman sekularisme yang diterapkan negara.

Ide kebebasan yang mengekor ke Barat menghilangkan identitas keislaman para pemuda hilang. Ide kebebasan ini juga mengajarkan kepada generasi muda untuk bebas berbuat tanpa mempertimbangkan agama. Sekulerisme memberikan ruang kebebasan pada remaja dalam berperilaku kemaksiatan dan mencabut fitrah manusia.

Berbeda dengan Islam yang merupakan sebuah aturan kehidupan sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk hubungan aturan laki-laki dan perempuan. Islam memandang generasi muda amatlah penting karena keadaannya sebagai generasi penerus.

Islam juga memandang bahwa semua pihak bertanggung jawab dalam pembentukan generasi muda, baik orang tua sebagai wadah pertama dan utama di rumah, lingkungan masyarakat tempat mereka tumbuh dan hidup bersama anggota masyrakat lainnya, maupun negara yang bertanggung jawab melahirkan generasi Islam sebagi bagian dan tugas negara melalui penerapan syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Sudah saatnya kita memahami bahwa sistem yang rusak tidak mampu melahirkan generasi yang unggul. Sejarah juga telah membuktikan bahwa penerapan Islam secara menyeluruh mampu melahirkan generasi yang cemerlang. Wallahu'alam.*

Nur Saleha, S.Pd

Pengajar


latestnews

View Full Version