Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Musim kering 2019 yang melanda negeri ini khususnya di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra yang dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak pelak menjadikan langitnya terpenuhi asap.
Kepulan asap karhutla yang terus berlangsung di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra tambah mencerminkan ketidakberdayaan pemerintah dalam menghadapi kepulan asap tersebut.
Kunjungan wisata alam pejabat pusat ke tempat kejadian perkara karhutla yang kesannya hanya sekadar jalan-jalan tengok kanan-kiri dari bekas lahan yang terbakar. Setelah kunjungan ternyata tak ada solusi yang bisa segera ditindaklanjuti.
Akankah tetap dibiarkan mengepul asap karhutla yang membuat warga kedua wilayah terdampak asap tersebut menghirup udara yang tak sehat lagi bagi kehidupan?
Sungguh tragis dan ironis kondisi negeri ini, seolah para penentu kebijakan negeri ini hanya dapat membuat narasi-narasi indah tapi tak mampu segera padamkan asap karhutla.
Tidakkah merasa risih di samping sesak nafas yang diderita warga kedua wilayah tersebut, dirasakan pula oleh warga negara tetangga? Yang pada gilirannya akan nampak lebih jelas ketidakberdayaan pemerintah menghentikan asap karhutla secara global.