View Full Version
Sabtu, 28 Sep 2019

Ada Apa dengan Film The Santri?

AWALNYA begitu bersyukur ketika ada iklan film “The Santri”, di tengah perfilman Indonesia yang didominasi film bergenre mistik atau percintaan, ternyata ada film yang mengangkat tema kehidupan pesantren.

Semakin penasaran, ketika film tersebut dibintangi oleh pemain baru bahkan diluar dunia artis, ada Gus Azmi yang terkenal dengan suara merdunya ketika bersholawat dan ada Wirda Mansyur, putri Ustadz Yusuf Mansyur yang terkenal hafal Al-Quran 30 juz.

Namun sayang ketika melihat trailer film “The Santri”, Astagfirullah, kenapa ceritanya seperti ini, kenapa banyak agedan yang tidak mencerminkan kehidupan santri di pesantren? Semisal ada adegan santri putri dan santri putra yang saling pandang, adegan berkholwat (berdua-duaan). Lalu juga adegan seorang santri putri memberikan tumpeng ke pendeta di dalam gereja, padahal dalam Islam sudah sangat jelas tidak boleh memasuki tempat ibadah umat lain, walaupun hukumnya tidak sampai haram.

Termasuk cerita, yang menunjukkan bagi 6 orang santri yang berprestasi akan dikirim ke Amerika untuk sekolah ataupun bekerja. Kenapa harus ke Amerika? Padahal idealnya seorang santri ketika akan melanjutkan pendidikan untuk lebih memperdalam ilmu agamanya pasti ke negeri kaum muslimin, seperti Mesir, Madinah ataupun negeri Islam lainnya.

Ada apa dengan film The Santri? Apa agenda terselubung yang ingin ditanamkan film ini kepada para penontonnya? Apalagi film ini akan tayang mulai tanggal 22 Oktober bertepatan dengan hari Santri Nasional.

Setiap tayangan pasti memiliki pesan-pesan yang ingin disampaikan, tidak terkecuali film “The Santri”, pasti juga memiliki beberapa pesan yang ingin disampaikan kepada para penontonnya yang bisa jadi sebagian besar penontonnya adalah remaja-remaja muslim. Kalau dari beberapa adegan yang disebutkan di awal menunjukkan film ini sedang berusaha untuk 'memasarkan' kehidupan yang liberal (bebas), serta sedang ada upaya menanamkan pemahaman pluralisme (semua agama di anggap sama).

Saya seorang ibu yang Insya Allah sebentar lagi akan memasukkan Putri saya ke pondok pesantren, merasa tidak nyaman kalau film “The Santri” sampai tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Karena biasanya tontonan menjadi tuntunan, jangan sampai film ini menjadi dalih seseorang berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan perintah agamanya.*

Sumiyati

Ibu Rumah Tangga


latestnews

View Full Version