Oleh: Ima Khusi, A.Md
Gonjang ganjing problematika masyarakat terkhusus rakyat Indonesia seakan tiada habisnya ibarat kata pepatah "belum hilang satu tumbuh lagi seribu". Masalah di negeri yang katanya gemah ripah lonjinawi kian bertambah tiap hari tanpa adanya solusi.
Belum reda masalah rusuh mahasiswa Papua, masalah kontroversi pindahnya ibu kota, masalah kenaikan biaya BPJS, masalah kabut asap disejumlah daerah, masalah RUU KPK dan kasus korupsinya, muncul lagi masalah RKUHP yang memicu aksi gerakan mahasiswa disejumlah daerah yg menilai RUU tersebut harus dibatalkan karena isinya banyak yang tidak memihak rakyat.
Problematika rakyat Indonesia ini akan terus bermunculan tanpa ada solusi yang akan menuntaskan. Karena pada dasarnya akar dari problematika ini terletak pada sistem yang diterapkan.
Sistem kapitalisme-sekulerisme yang dianut oleh Negeri ini memang akan terus mendorong individu bahkan orang yang berkuasa diatas sana untuk melakukan hal-hal yang tidak akan pernah membawa keuntungan bagi rakyat kecil.
Kenapa?
Karena sistem kapitalisme ini memang menganut aturan untung rugi yang hanya menguntungkan bagi mereka yang punya banyak duit bahkan kekuasaan, menghalalkan segala cara hanya untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Makin kaya mereka maka makin berkuasalah mereka.
Begitupun dengan sistem sekulerisme, aturan dari sistem ini yang memisahkan agama dari kehidupan justru membawa rakyat negeri ini makin berpaham liberal dan plural. Mendorong setiap individu bahkan kelompok untuk terus berbuat kemaksiatan dan kerusakan tanpa ada batasan halal haram yang penting keinginan tercapai.
Agama tak lagi jadi landasan berfikir untuk berbuat sesuatu sehingga apapun perbuatan yang dilakukan entah itu baik atau buruk selama nafsu terpuaskan maka sah-sah saja untuk dilakukan. Akhirnya lahirlah segala macam kerusakan dan kemaksiatan seperti yang kita saksikan saat ini.
Bagaimana seharusnya?
Indonesia sebenarnya bukan tidak punya solusi untuk menuntaskan semua problematika umat saat ini, Hanya pertanyaanya mau atau tidak umat ini menggunakannya.
Negeri ini di karuniai oleh Allah sebagai negeri yang subur dan kaya akan sumber daya alam, negeri ini juga dikaruniai Allah dengan penganut agama islam terbesar didunia, sudah seharusnya penduduk negeri ini memanfaatkan segala yang di miliki untuk menyelesaikan masalah di negeri ini.
Karena dasar dari semua masalah di negeri ini bersumber dari tidak terpenuhinya kebutuhan hidup dan gagalnya pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya, rasa aman dan nyaman hanya dapat dinikmati oleh mereka kelas atas dan berkuasa, sedangkan bagi mereka kelas bawah hanya mampu gigit jari. Inilah yang jadi pemicu dari lahirnya semua masalah di negeri ini.
Tak cukup hanya dengan menaikkan iuran BPJS kebutuhan kesehatan terpenuhi, tak cukup hanya dengan menangkap koruptor urusan korupsi selesai, tak cukup hanya dengan pendidikan berkualitas moral bangsa terpenuhi, karena dasar dari problematika ini adalah hilangnya sebuah akidah.
Agama islam yang dianut mayoritas penduduk negeri ini sejatinya bukan hanya agama ritualitas semata, melainkan agama yang didalamnya mengandung ideologi yang mengatur segala urusan umat.
Tidak hanya hanya dari tidur sampai bangun tidur atau sekedar jadi orang baik yang berakhlaqul karimah, melainkan memberi aturan bagaimana seharusnya individu atau bahkan masyarakat, untuk melakukan segala urusannya dengan aturan yang telah diturunkan oleh Allah SWT, melalui Alquran dan hadist untuk jadi pemecah dari problematika yang dihadapi negeri ini dan memberi solusi bagi masalah yang dihadapi negeri ini.
Dibidang pertanian, perdagangan, pendidikan, bahkan kesehatan islam sebagai sistem yang diturunkan oleh Allah sebagai aturan hidup ini juga telah menjabarkan secara rinci bagaimana hal tersebut harus dikelola.
Maka sudah saatnya kita tinggalkan sistem kapitalis-sekuler yang jelas-jelas merusak ini, kembalilah pada aturan yang telah Allah turunkan untuk mengatur urusan umat ini yaitu ISLAM. Memberi solusi tanpa merusak toleransi, sejahtera tanpa maksiat, serta aman nyaman tanpa dugeman.