Ceramah UAS Tidak Selaras dengan Jati Diri UGM, Mungkinkah?

Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)

Untuk kesekian kalinya Ustadz Abdul Somad yang populernya disebut UAS mengalami "persekusi" dalam menjalankan dakwahnya di negeri sendiri yang konon warganya mayoritas Islam. Tragis dan Ironis

Persekusi kali ini dialaminya dalam bentuk pembatalan ceramah UAS oleh Rektorat Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang rencananya akan digelar di Masjid Kampus UGM, Sabtu (12/10/2019) siang.

Jika ditelisik dari rencana ceramah UAS dengan tema Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dikaitkan dengan alasan penolakan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan nonakademik dengan jati diri UGM, rasa-rasanya tidak nyambung.

Kredibilitas UGM yang selama ini kokoh bertengger di kelompok 10 Universitas Negeri Terpopuler di negeri ini akan terdegradasi hanya karena menilai UAS tidak selaras dengan jati diri UGM.

Akhirnya layak timbul beberapa pertanyaan atas terjadinya penolakan ini. Masihkah rektorat UGM maragukan kapasitas UAS untuk mengupas tema tersebut?

Ataukah jati diri UGM sangat alergi terhadap kupasan tema yang terkait dengan Islam, padahal Islam sangat terkait dengan IPTEK? Ataukah sekarang di lingkungan UGM sudah terpapar paham ketidakselarasan jati diri khususnya di rektoratnya?