View Full Version
Sabtu, 19 Oct 2019

Gadget Addict Mewabah, Penderita Sakit Jiwa Bertambah

 

Oleh:

Ana Nazahah, Revowriter Aceh

 

 

DILANSIR dari tribunjabar.id. Di Jawa Barat, ternyata sudah ada ratusan anak yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) karena kecanduan gadget.

Hal yang sama juga terjadi di Bogor, di Rumah sakit jiwa RSMM (Rumah Sakit Marzuki Mahdi) puluhan pasien anak dan remaja yang mengalami gangguan jiwa. Beberapa di antaranya merupakan pasien gangguan kejiwaan akibat kecanduan gadget.

Dokter spesialis kejiwaan anak dan remaja RSMM dr Ira Safitri T, mengatakan, "Kalau selama 2019 itu kita tangani 10-15 pasien (akibat kecanduan gadget). Ada 3 orang yang sempat jalani rawat inap, tapi sekarang sudah pulang. Sampai sekarang, kita layani antara 2 sampai 3 orang (pasien akibat kecanduan gadget) yang rawat jalan setiap hari." Kamis (17/10/2019). Dilansir cnn.indonesia.com.

Seiring perkembangan teknologi, gawai sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Seluruh keperluan hari ini, hampir semua bisa diakses melalui gawai. 

Tak hanya komunikasi, gawai juga merupakan alat tercepat mengakses berita, pemenuhan berbagai transaksi jual-beli, bahkan alat untuk mencari nafkah. Maka wajar, gawai adalah hal yang tak bisa lepas dari aktivitas keseharian kita. 

Adapun yang memicu munculnya gadget/ internet addict. Menandakan ada kesalahan dalam praktik penggunaan teknologi. Kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan seseorang, sebagai hamba di hadapan Sang Pencipta. 

Jelas, hal inilah yang menciptakan berbagai bencana dalam kehidupan. Gawai sejatinya ada untuk memudahkan pemenuhan hajat dalam kehidupan, malah jadi pemicu dari berbagai persoalan. Dari kejahatan ringan hingga berat. Dimulai dari kecanduan, dekadensi moral, kehilangan jati diri, hingga hilang kewarasan.

Menilik lebih jauh, hal ini terjadi karena paham sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang dijadikan asas dalam perbuatan. Sekulerisme dengan segala turunannya termasuk gaya hidup bebas, telah menciptakan berbagai persoalan. 

Ditambah kurangnya peran negara dalam mengontrol kebijakan terkait IT, akses game yang tidak sehat hingga pornografi, telah menambah runyam persoalan. Pengguna gawai tanpa imanpun jadi sasaran.

Di dalam Islam, teknologi berupa gawai termasuk ke dalam madaniyah (materi berupa benda). Sangat didukung dan digalakkan. Demi kemaslahatan umat.

Namun jika madaniyah itu mengandung hadharah (pemikiran asing yang merusak), maka akan ditolak dan dihilangkan. Game dan aplikasi-aplikasi di gawai yang tidak bermanfaat seharusnya dihapus tanpa jejak, apalagi konten porno yang jelas diharamkan.

Gagdet/ internet addiction itu terjadi karena kita tidak mengikuti aturan Tuhan. Hawa nafsu yang tercela jadi sesembahan. Karena itu, kehidupan tanpa pengamalan agama dan syariat-Nya akan berujung pada kehancuran. 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

 

أَفَحُكْمَالْجَاهِلِيَّةِيَبْغُونَۚوَمَنْأَحْسَنُمِنَاللَّهِحُكْمًالِقَوْمٍيُوقِنُونَ

 

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) mana yang lebih baik daripada (hukum) Allah? Bagi orang-orang yang meyakini?” (Al Maidah: 50). Wallahu'alam.*


latestnews

View Full Version