Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Gelaran aksi bela Muslim Uighur yang sedang mengalami tindak kezaliman oleh pemerintah komunis China telah digelar di beberapa kota besar di Indonesia.
Tuntutan kebebasan Muslim Uighur telah disampaikan peserta aksi dari beberapa Ormas Islam kepada pihak Kedubes China dan pemerintah kita.
Sangat disayangkan hingga kini pemerintah kita masih membisu. Alasan klasik untuk membenarkan kebisuannya bahwa urusan Uighur adalah urusan dalam negeri pemerintah China tak elok kalau kita ikut campur urusan dalam negeri negara lain.
Giliran aksi Bela Muslim Uighur sudah mulai membesar, China mengalihkan isu Uighur ke Laut Natuna dengan berbagai dalih klaim pembenaran untuk mencuri ikan di Natuna.
Ummat Islam mesti tetap fokus pada pembelaan terhadap Muslim Uighur yang dizalimi pemerintah komunis China. Desakan kepada pemerintah harus terus dilakukan agar pemerintah RI mau dan berani bersuara pula di forum internasional supaya pemerintah China mau mengubah kebijakannya dalam memberi kebebasan beribadah bagi Muslim Uighur.
Uighur Vs Natuna merupakan cermin dari para penentu kebijakan negeri ini, sampai sejauh mana tingkat kepedulian para penentu kebijakan negeri ini terhadap nasib Muslim Uighur dan rasa peduli terhadap kedaulatan negara kita.