Oleh:
Ana Nazahah
INNALILLAHI, Pemerintah Komunis telah mengabaikan rakyat Wuhan berjuang sendiri. Setelah sebelumnya dikabarkan merahasiakan virus ini sejak akhir tahun lalu. Penyakit ini pertama kali diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Januari lalu.
Dilansir dari instagram media @arrahmah, 27 Januari 2020, Karena tak sanggup menahan fakta menyakitkan di lapangan, rakyat Cina yang sadar mengambil langkah berani dengan membocorkan informasi asli mengenai begitu mengerikannya dampak yang diciptakan virus Corona kepada mereka yang terinfeksi.
Tidak ada obatnya, sarana perawatan tak memadai dan sikap rezim komunis Cina yang dinilai tak peduli dengan nasib para korban, dan hanya bertindak keras dengan menutup dan menyegel kota yang terdampak.
Dalam sebuah video yang dibagikan media @arrahmah via Instagram. Memperlihatkan kondisi mengerikan Wuhan. Dalam keadaan menangis seorang tenaga medis membeberkan fakta bahwa ada 100.000 orang diperkirakan telah terinfeksi. Sementara kematian terus meningkat dan pemerintah Komunis tidak peduli.
Entah kebenaran apa di balik video berdurasi kurang dua menit itu. Yang jelas, situasi Wuhan sangat memprihatinkan. Media tidak mengabarkan berita sebenarnya. Persis seperti yang Uyghur alami. Derita Uyghur dikamuflase sebagai kamp pembinaan. Padahal mereka tengah disiksa dan brain wash dengan ide komunis. Dipaksa menanggalkan agama Islam. Belum fakta penjualan organ manusia yang ramai diperbincangkan hingga detik ini.
Namun, apakah pemerintahan Komunis China juga tega menutup fakta terhadap rakyatnya sendiri, seperti halnya Uyghur? Menutup mata dan membiarkan jutaan rakyat terisolasi dan menunggu mati? Jika tidak, apa yang bisa dilakukan pemerintah Komunis, disaat vaksin belum ditemukan hingga detik ini? Kepada siapa mereka harus meminta pertolongan?
Kebenarannya, hanya masyarakat Wuhan dan pemerintahan mereka yang tau. Umat dunia gelisah mengikuti berita yang tak menentu. Namun, jika benar. Sungguh Allah tengah memperlihatkan sebagian kekuasaanNya atas kezaliman dan kepongahan penguasa Komunis.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita, ujian penghapus dosa bagi saudara- saudara kita yang terjebak di sana. Lansia, ibu- ibu anak- anak yang tak berdosa. Seandainya al- Mu'tasim Billah ada, pasti mereka akan dibantu dengan berbagai cara. Baik pikiran maupun perbendaharaan. Tanpa melihat yang dibantu itu siapa, agamanya apa. Apalagi rakyat lemah tak berdaya.
Takutlah kita kepada Allah! Kembalilah kepada aturanNya. Dan janganlah sekali- kali kita durhaka kepadaNya. Ingat azab Allah amatlah pedih. Sebagian telah Allah perlihatkan kepada kita.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian adzab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. As-Sajadah [32] : 21).