Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Peyebaran virus corona semakin meluas ke berbagai negara yang berdampak pemerintah Arab Saudi cq Kementerian Haji dan Umrahnya mengambil kebijakan untuk sementara tidak menerima calon jamaah umrah dari berbagai negara tak terkecuali Indonesia.
Kebijakan pemerintah Arab Saudi layak kita hormati karena rupanya pemerintah Saudi mengambil pilihan lebih baik mencegah kemudharatan yang lebih besar ketimbang kemaslahatannya. Kita hargai dan hormati ketegasan pemerintah Arab Saudi dalam mengambil kebijakan tersebut.
Persoalan yang akhirnya layak menimbulkan pertanyaan adalah, kenapa negara kita termasuk yang juga terkena kebijakan tersebut? Bukankah selama ini kita dengar klaim-klaim dari para pejabat kita yang menyatakan bahwa Indonesia bebas dari terdampak virus corona alias zero corona? Jangan-jangan hanya sekadar klaim bahwa negara kita zero corona?
Kebijakan pemerintah Arab Saudi telah diberlakukan, kini upaya diplomasi oleh pemerintah Indonesia sedang diupayakan agar calon jamaah umrah dari Indonesia diijinkan masuk. Upaya diplomasi ini hendaknya dijalankan dengan hanya melalui satu pintu diplomasi yakni oleh Menteri Luar Negeri.
Untuk sementara Pak Menteri Agama (Menag) bersabar dulu jangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sekiranya dapat mengganggu upaya diplomasi yang sedang dilakukan Menteri Luar Negeri kita. Tentu publik layak khawatir kalau sampai Pak Menag mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona telah terpapar radikalisme?