Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Sebaran virus corona (Covid-19) kian hari penambahan jumlah pasien positif terinfeksinya terus meningkat cukup signifikan. Dalam hitungan 25 hari saja sejak tanggal 2-27 Maret 2020 dari satu digit (2 orang) menjadi empat digit (1.046 orang) kasus pasien positif terinfeksi.
Kondisi yang sangat krusial dalam menghadapi sebaran covid-19 yang semakin hari kecenderungannya semakin meningkat jumlah kasus terinfeksinya, maka tak ada jalan lain bagi pemerintah pusat kecuali harus fokus menghadapi wabah virus yang satu ini dengan berani mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dinilai pemerintah tidak populer..
Tiba saatnya, kini pemerintah pusat harus berani memutuskan yang mungkin terasa radikal, di antaranya harus berani menghentikan sementara atau membatalkan proyek-proyek mercusuar yang menelan biaya sangat besar. I
mpian keinginan pindah Ibu Kota untuk sementara ditunda atau kalau perlu dibatalkan. Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung juga ditunda, dan proyek-proyek lain yang menelan biaya sangat besar ditunda atau dibatalkan.
Kebijakan-kebijakan yang terasa tidak populer ini harus diambil tidak lain karena mengutamakan keselamatan rakyat dari penyebaran wabah covid-19 yang cukup ganas.
Jika pemerintah tidak berani mengeluarkan kebijakan yang cukup radikal dengan mengeluarkan kebijakan menunda atau membatalkan proyek-proyek yang menelan biaya cukup besar, maka sangat dimungkinkan empat digit akan menjadi lima digit atau puluhan ribu pasien positif akan terjadi. Hal ini tentu tidak kita harapkan bersama.