Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Judul tulisan di atas yang diakhiri dengan tanda tanya (?), tak lain penulis ingin mengajak sidang pembaca masuk dalam sebuah perenungan.
Seberapa besarkah ukuran fisik makhluk-Nya ini yang oleh manusia diberi nama dan julukan virus corona yang saat ini dapat meluluhlantakkan tatanan kehidupan dunia?
Dalam sebuah kajian ilmu, diawal kajiannya narasumber menyampaikan sebuah ilustrasi. Diilustrasikan, ada seorang membangun rumah di dekat hutan belantara, suatu hari datanglah seorang temannya lalu mengatakan, bukankah sebaiknya jendela ini kamu pasang teralis besi karena setahu saya di sekitar hutan ini banyak sekali musang, serigala dan lain sebagainya. Maka kemudian dia pun memasang teralis besi di jendelanya.
Selang beberapa waktu kemudian datang lagi teman yang lain menengok, kemudian dia mengatakan saya tahu persis daerah ini banyak ular berbisa, sehingga teralis besi yang kamu pasang di jendela itu tidak bisa menolong kamu untuk selamat dari masuknya ular berbisa. Karena ular itu pasti bisa masuk lewat teralis besi, maka saya sarankan coba pasang kawat agar dapat menutupi masuknya seekor ular berbisa, maka selain teralis besi dia pun pasang lagi kawat.
Tak lama kemudian datanglah teman yang ketiga dan mengatakan, terlihat cukup aman dari musang, serigala dan ular berbisa dengan teralis besi dan kawat, tapi lubang kawat sebesar itu masih memungkinkan masuknya seekor nyamuk karena di daerah ini terkenal dengan nyamuk-nyamuk yang berbahaya. Maka sebaiknya kamu tambah lagi dengan ram-ram kawat yang lebih lembut yang tidak menyebabkan nyamuk bisa masuk, maka dia pun selain memasang teralis besi dan kawat tambah lagi dengan ram kawat yang lebih lembut lagi lubangnya.
Selang beberapa lama kemudian datanglah temannya yang kempat dan mengatakan, ada binatang-binatang yang sangat kecil di sekitar hutan ini yang itu sangat berbahaya dan ram yang lembut ini masih bisa dimasuki, maka sebaiknya ditutup saja rapat-rapat jendelamu. Maka dia pun akhirnya menutup rapat jendelanya.
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa, di sekeliling kehidupan manusia ada musuh yang makin besar dia makin mudah untuk dihadapi, sebaliknya makin kecil musuh yang dihadapinya akan semakin rumit diatasi.
Disadari atau tidak, sebenarnya yang bisa mengancam nyawa kita sangatlah banyak sekali di sekeliling kita dan makin kecil makin kita susah menghadapinya.
Bahkan ada musuh yang paling susah dihadapi lagi walaupun telah dibuat benteng, istana yang lengkap dengan para penjaganya, tapi paling banyak manusia meninggal karena masuknya "virus" ke dalam tubuh manusia seperti yang sedang kita hadapi bersama saat ini.
Virus yang super kecil ini tidak kelihatan kecuali dilihat dengan mikroskop, bahkan kita tidak tahu persis masuknya virus dari kulit, mulut atau hidung, karena si virus ini tidak kelihatan sama sekali. Bahkan kita tidak sadar kalau virus ini sudah masuk dalam tubuh kita, kita baru menyadari kalau virus itu ada setelah masuk masa inkubasi.
Dari uraian ilustrasi di atas semoga sampailah pada perenungan yang mendalam tentang hakikat kehidupan kita. Bolehlah kita anggap virus corona ini adalah sosok makhluk super kecil yang tak dapat dilihat kasat mata, tapi di balik penciptaan makhluk yang diberi nama oleh manusia covid-19 ini ada Sang Pencipta Yang Mahabesar, Allah SWT.
Masih patutkah manusia yang berakal memiliki kesombongan dalam dirinya, padahal menghadapi covid-19 saja para pemimpin dunia dibuat tak berdaya?