Oleh:
Yafi’ah Nurul Salsabila
Aktivis Dakwah dann Mahasiswi IPRIJA
JURU BICARA Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, penambahan 689 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang disampaikan pada Rabu (13/5/2020) berasal dari data baru. Menurut dia, pemerintah menggunakan metode realtime polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi dugaan kasus Covid-19 pada individu."Jikapositif (hasil pemeriksaanya) langsung diumumkan positif. Sebab ini menggunakan realtime PCR,"ujar Yuri ketika dikonfirmasi (kompas.com, 14/0520).
Yuri memastikan, metode identifikasi dan pencatatan kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menggunakan cara yang sama. Indonesia mencatat rekor penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi dalam kurun waktu 24 jam. Pada Rabu (13/5/2020) ini, tercatatpenambahan 689 pasienpositif Covid-19 dalam 24 jam terakhir dari semua rumah sakit di Indonesia. Dengan penambahan tersebut, maka total ada 15.438 kasus Covid-19 di Tanah Air.Berdasarkan catatan Kompas.com, ini merupakan penambahan kasus tertinggi dalam perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020.Sebelumnya, penambahan tertinggi tercatat pada Sabtu (9/5/2020) yakni sebanyak 533 kasus dalam 24 jam. Kemudian, pada 5 Mei 2020, juga terjadi penambahan kasus dalam jumlah tinggi, yakni 484 kasus, Jakarta.kompas.com (14/05/20).
Astagfirullahal’adzim,begitu sedih melihat data diatas yaa namun ada beberapa tips agar tidak future dalam menghadapi Ramadhan ditengah pandemic saat ini dan seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dan cepat namun malah sebaliknya berjalan lamban serta memetingkan kepentingan ekonomi agar tidak anjlok padahal Indonesia memang sudah anjlok ekonominya sebelumnyaa dan ya pandemic karena sistem yang dianut pun bukan sistem Islam melainkan sistem kapitalisme yang menguntungkan para pemilik modal dan pejabat sedangkandalam Islam kedaulatan ditangan syara jadi tidak akan terjadi penyimpangan sedikit pun karena khalifah begitu tanggung jawab dan takut akan kepemimpinannya kalau mendzolimi rakyatnya diakhirat kelak serta menjalankannya karena Allah SWT.
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan Al-Qur’an dan ditengah pandemic covid-19 ini membuat ramadhan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya namun tetap
Istimewa sebab semua dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Berikut ini beberapa penjelasan tentang keutamaan ibadah puasa ramadhan.
Ibadah puasa memiliki banyak manfaat bagi seorang mukmin.Di antara faidah terbesar menjalankan ibadah puasa adalah tumbuhnya ketakwaan didalam hati, sehingga menahan anggota badan dari berbuat maksiat. Allah Ta’alaberfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menjelaskan bahwa puasa disyariatkan bagi hamba-Nya untuk meningkatkan dan menyempurnakan ketakwaan mereka.Takwa merupakan sebuah istilah yang mencakup seluruh kebaikan.Para ulama menjelaskan bahwa takwa adalah melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, karena mengharap pahala dari Allah Ta’ala dan karena rasa takut terhadap adzab dan hukuman-Nya.
Lalu, mengapa puasa merupakan sebab ketakwaan? Terdapat beberapa penjelasan mengenai hal ini. (muslim.or.id/15/07/17).
Pertama, dengan puasa, seseorang akan lebih sediki tmakan dan minum, yang menyebabkan lemah nya syahwat. Lemahnya syahwat ini menyebabkan berkurangnya maksiat yang ingin diakerjakan. Karena syahwat adalah sumber dan awal dari semua maksiat dan keburukan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam
الصِّيَامُ جُنَّةٌ
“Puasa adalah perisai” (HR. An-Nasai no. 2228, 2229 danIbnuMajah no. 1639, shahih).
Kedua, berpuasa melatih seseorang untuk kuat, sabar, dan tabah. Semua ini akan mendorong seseorang untuk meninggalkan dan menjauhi hal-hal buruk yang disukai jiwanya. Sebagai salah satu contoh, seseorang yang terbiasa dan sulit untuk berhenti merokok, dia mampu meninggalkannya dengan sebab puasa. Dia pun mampu meninggalkan kebiasaan buruk itu dengan lebih mudah.
Ketiga, berpuasa memudahkan seseorang untuk berbuat ketaatan dan kebaikan.Hal ini tampak nyata dibulan Ramadhan. Orang-orang yang diluar bulan Ramadhan malas dan merasa berat beribadah, maka ketika bulan Ramadhan mereka berlomba-lomba untuk beribadah sebanyak mungkin.
Keempat, berpuasa menyebabkan lunaknya hati untuk senantiasa berdzikir kepada Allah Ta’ala dan memutus berbagai sebab yang dapat melalaikan-Nya.
Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah-Nya kepada kita sehingga bisa menjadi hamba-Nya yang bertakwa. (muslim.or.id/15/07/17).*