Oleh:
Mimi Ummu Qo S.Pd
Aktivis Muslimah Pekanbaru
PENGUMUMAN Presiden RI Joko Widodo kepada masyarakat Indonesia di akun media sosialnya bahwa sembari menunggu ditemukannya vaksin virus covid19 masyarakat harus berdamai dengan corona, menjadi blunder khususnya bagi netizen +62.
Alih-alih memberikan pengayoman kepada masyarakat yang tengah risau akan jaminan aman dari virus dan jaminan terpenuhinya kebutuhan pokok ditengah pandemi, regulator negeri ini malah menambah kebingungan ditengah masyarakat atas inkonsisitensi nya dalam penanganan wabah pandemi dunia covid19.
Diketahui sebelumnya, saat KTT luar biasa G20 berlangsung presiden mengajak kepada para pemimpin negara G20 untuk memenangkan dua “peperangan” yaitu perang melawan Corona Virus Disease 19 (covid19) dan perang melawan pelemahan ekonomi dunia.
Inkonsistensi ini menyebabkan kebingungan yang bertambah-tambah ditengah masyarakat. Bagaimana bisa pememrintah tidak memeiliki ketegasan sikap dalam menghadapi situasi genting seperti saat ini?!
Alih-alih berdamai dengan corona, sebaiknya pemerintah berdamai dengan rakyat. Berdamai dengan tidak membingungkan rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang menyakiti hati masyarakat seperti kenaikan TDL dan BPJS, berdamai dengan memenuhi kebutuhan pokok untuk setiap warga negara tanpa kecuali. Karena pada faktanya, pandemi ini menyebabkan kemelaratan bagi rakyat secara merata.
Berdirilah tegak didepan rakyat sebagai pemimpin, pelindung dan pengayom rakyat. Jangan memebelakangi rakyat dan menutup telinga atas jeritan pilu mereka. Karena setiap pemimpin adalah penanggung jawab yang akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan ALLAH SWT kelak dalam pengadilan akhir yaumul mahsyar. Wa maa taufiqi illa billah.*