View Full Version
Ahad, 17 May 2020

Ayo Bantu Tenaga Kesehatan!

 
Oleh:
 
Alimah Izaura
 
 
MASIH kuat dalam ingatan pada awal pandemi, beredar foto para tenaga kesehatan yang meminta masyarakat untuk di rumah saja. Anda di rumah saja, biarkan kami yang bekerja. Begitu pesan mereka. 
 
Juga ada tayangan seorang dokter yang sudah beberapa minggu tidak bertemu dengan anaknya yang masih balita. Profesinya sebagai dokter ICU yang menerima pasien Covid membuatnya harus menjaga jarak dengan anaknya. Imunitas yang diharap dokter muda itu. Rasa rindu tak terkira sama keluarga harus dia tahan. 
 
Lain lagi cerita seorang relawan laboratorium tes Covid yang jauh-jauh datang dari Aceh guna terjun langsung berjibaku melawan Covid di ibukota. Suami dan anak rela ditinggalkan demi mengabdi pada kesehatan. 
 
Kisah lainnya dari seorang dokter senior yang masih turun langsung menangani pasien Covid. Ketika ditanya, kenapa dok kok masih turun langsung? Bukannya lebih beresiko? Jawab dokter senior ini sangat bersahaja. Buat apa kami punya ilmu jika tidak diabdikan untuk menolong masyarakat. 
 
Menjadi tenaga kesehatan (Nakes) di masa pandemi sangat sulit. Niat tulus membantu pasien bertepuk sebelah tangan.  Masyarakat menjaga jarak karena status nakes menjadi orang dalam pantauan. Nakes dikarantina di penginapan dan tidak boleh pulang walau sekedar melepas rasa kangen dengan keluarga. 
 
Yang lebih miris terjadinya penolakan pemakaman jenazah tenaga kesehatan yang tertular Covid. Tindakan ini tentu sangat melukai hati keluarga dan mencoreng nilai kemanusiaan. Seharusnya mereka dihormati dan dimuliakan karena telah rela mengorbankan hidupnya demi menolong orang lain. 
 
Pandemi belum selesai. Puluhan tenaga dokter sudah berpulang, pun puluhan tenaga kesehatan lainnya. Mereka masih terus berjuang di garda terdepan. Jangan biarkan mereka kelelahan karena kita tidak mau ikut aturan. 
 
Bantu nakes dengan tetap jaga jarak dan jika mampu berikan donasi terbaiknya guna mencukupkan alat pelindung diri yang masih saja kurang. Tetap stay di rumah sampai status PSBB dicabut oleh yang berwenang. Dan terus berdoa semoga Allah  merahmati kaum muslimin Indonesia dengan mengangkat wabah ini.*

latestnews

View Full Version