View Full Version
Jum'at, 25 Dec 2020

Toleransi dalam Islam

 

Yang harus diingat, ucapan selamat itu mengandung doa dan harapan kebaikan untuk orang yang diberi selamat.

Oleh:

Eka Octapani || Guru

 

TOLERANSI (tasamuh) artinya sikap membiarkan (menghargai), lapang dada (Kamus Al-Munawir.Toleransi dalam Islam itu bukan berarti menerima keyakinan yang bertentangan dengan Islam. Allah SWT menurunkan firman-Nya, yakni Surat al-Kafirun, hingga ayat terakhir:

﴿لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ﴾

"Untuk kalian agama kalian dan untukku agamaku." (TQS al-Kafirun [109]: 6). Rasulullah saw. pun tegas tidak mau berkompromi untuk melakukan ‘toleransi’ dalam bentuk terlibat, memfasilitasi apalagi mengamalkan ajaran agama lain. Kegiatan yang diperbolehkan dalam islam bagi kaum Muslim terhadap  non muslim diantaranya adalah berjual-beli, bertransaksi, bermuamalah atau hanya sekadar menjenguk.

Toleransi bukan lantas memberikan ucapan selamat atas hari raya dan perayaan keagamaan agama lain. Masalah ucapan selamat hari raya agama lain tidak selayaknya dianggap remeh. Tidak selayaknya masalah itu disepelekan, misalnya, dengan ungkapan, “Ucapan Selamat Natal tidak akan mengurangi imanmu.”

Yang harus diingat, ucapan selamat itu mengandung doa dan harapan kebaikan untuk orang yang diberi selamat.

Perayaan Natal ini adalah peringatan kelahiran anak Tuhan dan Tuhan anak. Dengan kata lain itu adalah perayaan atas kesyirikan (menyekutukan Allah SWT). Allah SWT telah menyatakan mereka adalah orang kafir (QS al-Maidah [5]: 72-75). Di akhirat kelak mereka akan dijatuhi siksaan yang amat pedih. Keyakinan Trinitas itu di sisi Allah SWT adalah dosa dan kejahatan yang sangat besar. Kejahatan ini nyaris membuat langit pecah, bumi belah dan gunung-gunung runtuh (lihat QS Maryam [19]: 90-92).

Kkaum Muslim harus tetap memegang teguh Islam dan syariahnya. Jangan sampai terpengaruh dengan propaganda, seruan bahkan tipudaya dari pihak manapun yang sekilas terkesan baik, namun sejatinya menggiring kaum Muslim untuk menjauhi dan menanggalkan ajaran Islam sedikit demi sedikit.

Sebaliknya, kita mesti makin mengentalkan keislaman kita, makin kaffah menjalankan syariah dan makin bersungguh-sungguh memperjuangkan penerapan syariah secara kaffah di tengah kehidupan. Itulah yang akan memberikan kebaikan, keadilan, toleransi, ketenteraman dan kehidupan yang baik bagi semua manusia, Muslim dan nonmuslim. 

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara total, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan karena sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian." (TQS al-Baqarah [2]: 208).*


latestnews

View Full Version