View Full Version
Senin, 28 Dec 2020

Islam: Inspirasi Hidup dan Aspirasi Cita

 

Jika dianalisa, justru kekacauan dan carut-marutnya kondisi negeri ini dan negeri-negeri Muslim lainnya adalah akibat dipisahkannya agama dari urusan politik. 

Oleh:

Elih Herlianti || IRT di Cimalaka, Sumedang

 

SELASA 22/12/2020, Presiden Joko Widodo meresmikan 6 Menteri baru, di antaranya adalah Menteri Agama yang pada periode ini dijabat oleh Yaqut Cholil Qoumas. Dalam sambutan pengangkatannya, bapak Menag baru ini mengatakan bahwa agama tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, ataupun tujuan lain.

"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," imbuhnya (detik.com, 22/12/2020). Maka menurutnya, program kerja yang pertama akan dilakukannya adalah bagaimana menjadikan agama sebagai inspirasi tapi bukan sebagai aspirasi.

Jika dianalisa, justru kekacauan dan carut-marutnya kondisi negeri ini dan negeri-negeri Muslim lainnya adalah akibat dipisahkannya agama dari urusan politik. Sekularisme telah melanggengkan politik-politik praktis untuk tujuan meraih jabatan dan kekuasaan. Dan berlindung dibalik agama untuk tujuan itu adalah cara yang paling mudah dan paling praktis.

Padahal Imam al-Ghazali berkata, "Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak punya pondasi niscaya akan roboh dan segala sesuatu yang tidak memiliki penjaga niscaya akan musnah."

Kekuasaan seharusnya digunakan untuk menegakkan hukum-hukum Allah, menerapkan aturan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Bukanlah mempolitisasi agama ataupun menggunakan agama untuk menentang pemerintah jika ada sekelompok rakyat yang mengkritisi kebijakan- kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan hukum-hukum Allah. Justru berbagai problematika kehidupan yang terjadi saat ini adalah akibat kekuasaan yang dijalankan tidak bersumber pada aturan Allah bahkan menjauhkan agama dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh para pemimpin sekuler.

Agama memang selayaknya dijadikan inspirasi. Apalagi Islam adalah agama yang syamilan wa kamilan. Islam satu-satunya agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Sang Pencipta, dengan dirinya sendiri, pun dengan manusia lainnya.

Sebagai seorang Muslim, Islam diyakini begitu memberi inspirasi untuk dapat menjalani kehidupan yang punya visi dan misi yang jelas, bukan hanya saat kehidupan di dunia, tapi inspirasinya bisa menembus kehidupan akhirat. Maka, Islam menginspirasi bahwa meski raga kita masih berpijak dan beramal di dunia, tapi kedua mata senantiasa menatap negeri nun jauh disana (negeri akhirat).

Karena inspirasi inilah, maka seorang Muslim akan berhati-hati dalam berucap dan bertindak, sebab meyakini akan ada pertanggungjawaban kelak di akhirat. Dan karena inspirasi inilah, maka jelas tujuan hidup yang paling utama bagi seorang Muslim yaitu mencari ridho Allah SWT.

Yang perlu digarisbawahi, benarkah agama bukan aspirasi? Sementara makna aspirasi sendiri adalah harapan, tujuan atau cita-cita untuk keberhasilan pada masa yang akan datang. Jika kekuasaan ditutup dari aspirasi agama maka kedzaliman-kedzaliman akan terus dipertontonkan tanpa memperdulikan nasib rakyat.

Sementara dalam Islam, kekuasaan harus bisa membuka ruang bagi warga negara menyampaikan aspirasinya. Berupa harapan, keinginan, masukan, bahkan yang bernada kritikan dari rakyat terhadap pemimpinnya. Seperti halnya kisah Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang menerima aspirasi dari seorang wanita terkait pembatasan jumlah mahar. Amirul Mukminin pun mencabut kebijakannya dan langsung meminta maaf di hadapan rakyatnya.

Menjadikan agama (Islam) sebagai asas politik, sebagai inspirasi, dan sebagai aspirasi maka dengan sendirinya akan membawa nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga negara yang baldatun  toyyibatun warobbun ghofur bisa diraih. Insya Allah.*


latestnews

View Full Version