View Full Version
Rabu, 24 Feb 2021

Jika Varian Baru Corona Masuk Ke Indonesia, Bagaimana Nasib Kita?

 

Oleh:

Siti Aisyah, S.Sos. || Koordinator Kepenulisan Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

SUDAH lebih dari setahun, pandemi Covid-19 belum juga beranjak pergi. Malah muncul kembali varian baru corona yang membuat sejumlah negara mengalami kepanikan. Pasalnya, walaupun belum ada bukti,  mutasi virus corona ini diduga memiliki kemampuan penularan yang sangat cepat. Aduh, ngeri dong!

Penyebaran virus corona varian baru pun terbilang cepat. Varian baru corona pertama kali ditemukan di Inggris telah menyebar ke berbagai negara. Kini, seperti yang diberitakan detik.com (31/12/2020), sudah menyebar  ke 22 negara di antaranya Inggris, Denmark, Swedia, Jerman, Prancis, Belanda, Kanada dan masih banyak lagi, termasuk Asia. Di Asia sendiri, setidaknya ada 4 negara yang telah mengonfirmasi kasus varian baru virus corona, yakni Singapura, Malaysia, Jepang dan Lebanon. Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Prof Bambang Brodjonegoro, PhD, dalam konferensi pers Kamis (24/12/2020), mengatakan hingga saat ini belum ada bukti varian baru corona masuk atau menyebar ke Indonesia. Namun, menurut ahli, Dosen dan Peneliti Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati di Institut Teknologi Bandung (ITB), Husna Nugrahapraja PhD menjelaskan, kemungkinan atau potensi munculnya varian baru di Indonesia ini sangat bisa terjadi karena sifat mutasi yang alamiah terjadi pada makhluk hidup seperti virus tersebut. Apalagi Malaysia, negeri tetangga yang sangat dekat dengan Indonesia  mengonfirmasikan kasus varian baru virus corona.

Ngeri. Itulah kata yang terbayang di benakku. Jika varian baru corona sampai masuk ke Indonesia, dikhawatirkan peningkatan kasus positif corona akan semakin tinggi. Apalagi kita sudah tahu, penanganan kasus corona yang dilakukan pemerintah Indonesia sangat buruk sekali. Indonesia dibilang gagal dalam mengurangi jumlah kasus Covid-19.

Sejak Maret tahun lalu saja, walaupun Presiden Joko Widodo banyak mengeluarkan kebijakan dalam menanggapi pandemi seperti pemberlakuan Pembatasan Skala Berskala Besar (PSBB),  anjuran jaga jarak dan alokasi anggaran khusus untuk penanggulangan pandemi, namun penyebaran pandemi malah semakin massif bahkan banyak masyarakat yang berjangkiti virus corona ini. Begitu juga  banyak tenaga media (nakes) yang meninggal karenanya. Sampai saat ini  yang terinfeksi virus corona  sudah mencapai 1 juta orang. Innalillahi...

Semua kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi virus corona ini telah gagal dan dinilai merusak citranya di tingkat global, karena pemerintah malah lebih fokus pada stabilitas ekonomi daripada kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Dari  fakta di atas, kemungkinan besar varian baru virus corona akan sangat mudah masuk ke Indonesia. Atau apakah memang benar-benar sudah masuk? Jika varian baru corona masuk ke Indonesia, bagaimana nasib kita? Entahlah. Jika  memang benar-benar varian baru corona sampai masuk ke Indonesia, tentu kondisinya akan semakin parah dari kondisi sebelumnya. Rakyat akan semakin menderita dan bisa jadi yang terinfeksi dan yang meninggal dunia akan semakin banyak lagi. Astaghfirullah...

Bahkan, Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo  memperkirakan fasilitas kesehatan di Indonesia  akan lumpuh  bila varian virus corona dari mutasi jenis baru masuk ke Indonesia. Berdasarkan penelitian, corona varian baru tersebut memiliki daya penularan yang lebih cepat dan masif. Sehingga akan berimplikasi terhadap penambahan kasus baru dan menyebabkan rumah sakit akan kelabakan dan kewalahan menangani jumlah pasien yang semakin banyak.

Kondisi penyebaran pun akan semakin parah dengan melenggangnya warga asing  yang masuk ke Indonesia  yang secara resmi dibuka pemerintah. Seperti yang terjadi pada Sabtu 23 Januari 2021, sebanyak 153 WNA dari Cina masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Semestinya,  pemerintah memberikan perlindungan terhadap rakyatnya dan ini menjadi pertimbangan utama dalam kebijakannya,  serta harus melarang total masuknya orang asing ke wilayah Indonesia.

Kalau sudah begini bagaimana jadinya nasib kita ke depannya? Sebagai rakyat kita tidak bisa berharap banyak dari pemerintah, karena dari dulu pun pemerintah seakan tidak peduli dengan rakyatnya. Sangat terlihat sekali, pemerintah seakan setengah hati untuk melindungi keselamatan rakyatnya. Yang ada malah fokus pada perbaikan ekonomi semata.

Inilah kondisi negara yang menerapkan sistem demokrasi sekuler yang hanya melihat asas manfaat semata tanpa memikirkan keselamatan nyawa rakyatnya. Padahal, pemerintah mempunyai tugas untuk  mengurusi dan melindungi rakyatnya dari segala bentuk yang membahayakan.  

Sebenarnya, kalau memang pemerintah itu peduli dan mau mengurusi rakyatnya, harusnya sedari dulu menerapkan karantina wilayah (lockdown). Tapi kenyataannya, sampai ada varian baru virus corona pun tak jua melakukan karantina wilayah. Padahal, jika pemerintah mau menerapkan karantina wilayah, kondisi Indonesia tidak separah ini.  Namun, tidak ada kata terlambat, jika memang pemerintah sayang kepada rakyatnya segera laksanakan karantina wilayah. Bersedia?*


latestnews

View Full Version