View Full Version
Kamis, 05 Aug 2021

Umat Islam Luruskan Niat! Dan Bersatulah!

Oleh: KH. Athian Ali, M.Da'i, LC., MA.*

Cukup banyak sinyalemen Rasululloh SAW tentang nasib yang akan menimpa ummatnya di akhir zaman.

Salah satu diantara sinyalemen Rasul yang sangat mengejutkan para sahabat, ketika Beliau menyatakan:

Saya khawatir ummatku disuatu masa nanti, keberadaan mereka tak ubahnya hidangan makanan yang sudah siap saji, yang asyik diperebutkan oleh orang-orang yang sangat rakus dan lapar! Mendengar itu seseorang bertanya: Apakah (kondisi ummat yang sangat memprihatinkan seperti itu) karena jumlah mereka saat itu hanya sedikit? (Tentu saja para sahabat semakin terheran-heran ketika beliau menjawab) “Tidak! Bahkan jumlah ummat pada waktu itu sangat banyak. Hanya sayangnya, keberadaan mereka saat itu tak ubahnya buih di lautan (jumlahnya banyak, tapi tidak jelas arah tujuannya, tergantung angin atau ombak yang menghempaskannya). Ketika sahabat bertanya lagi, apa yang menjadi penyebab ummat seperti itu? Rasululloh pun menjawab: Alloh telah mencabut rasa takut dari dada musuh, sebaliknya menetapkan di hati ummat penyakit  Al-Wahn, yaitu Hubbud dunia wa karoohiyatul maut - Cinta dunia dan takut akan kematian”.

Sinyalemen Rasululloh SAW tersebut kini sudah terbukti, bahkan sudah lama kita rasakan, baik di tingkat dunia terutama di Timur Tengah, juga di Republik ini yang konon penduduknya mayoritas muslim. Kita tentu sangat nafhum dan haqqul yakin memang akan sulit sekali - kalau tidak bisa dikatakan mustahil - ummat ini disatukan jika yang menjadi  Hadaf asasi - tujuan utama - hidup masing-masing sudah berbeda.

Kenikmatan duniawi dalam bentuk harta, tahta dan apapun yang berbau duniawi sangatlah tidak layak menjadi tujuan, ia seharusnya diposisikan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan (Q.S .AI Qoshosh 77).

Ada dua asas utama yang ditetapkan Alloh SWT untuk menyatukan ummat Islam (Q.S. Ali imraan 103).

Pertama:  I’tishom billah, adanya titik tujuan yang sama dalam berjuang yaitu semata-mata mencari ridho Alloh (Q.S. AI Fatihah 5, AI An’aam 162).

Kedua : Sama-sama berpegang kepada  Hablulloh - tali Alloh -  AI Qur’an dan As Sunnah.

Dengan menjadikan ridho Alloh sebagai tujuan, lalu berpegang-teguh kepada Al-Qur’an dan As Sunnah, maka pasti perbedaan warna kulit, suku, golongan, partai, ormas dan pemahaman mazhab tidak akan menghalangi sedikitpun untuk terwujudnya persatuan.

Karenanya, Ummat Islam, luruskan niat! Dan bersatulah!

Robbuna ma'anaa jamii ‘an insya Alloh.

*) Penulis merupakan Ketua Umum ANNAS Pusat dan Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI


latestnews

View Full Version