Khansa Zaman Now

Merdeka…

Merdeka dari menghamba kepada manusia

Merdeka dari menghamba kepada makhluk

Merdeka dengan menghamba kepada Al Khaliq

Hanya kepada Allah semata…

 

Penggalan syair itu terdengar dalam video singkat menyambut hari kemerdekaan. Belum genap 10 tahun usia gadis itu. Namun kepekaannya luar biasa. Gadis cilik ini menuliskan bait hakikat kemerdekaan sejati, lantas mendeklamasikannya. Khansa namanya.

Khansa, sebuah nama yang mengingatkan kita kisah nyata 14 abad silam. Khansa binti Amr ra, seorang penyair handal yang terkenal sejak masa jahiliyahnya. Sahabiyah ini telah mengantarkan empat orang putranya menjemput syahadah.

“Jika besok kalian bangun dalam keadaan sehat, berjihadlah kalian dalam keadaan penuh keberanian dan dengan mengharap pertolongan Allah. Majulah dengan semangat juang yang tinggi dan masuklah dalam pertempuran lawanlah para pemimpin orang-orang kafir itu, in syaa Allah kalian akan masuk surga dengan penuh kemuliaan dan kehormatan.”

Khansa merangkaikan ucapan-ucapannya tersebut dalam lantunan syair nan indah dan membekas ke hati putra-putranya. Bait-bait penyemangat keempat putranya meninggikan kalimat Allah menjemput jannah.

Apalah arti sebuah nama. Ungkapan ini bukanlah semboyan. Sungguh nama adalah doa. Orang tua memberikan pengharapan besar untuk anaknya. Nama khansa pun disematkan untuk gadis cilik itu dengan selaksa doa.

Singkat, tapi doa yang padat kutunjukkan kepada Allah. Kuharap kelak ia besar menjadi penyair ulung. Sebagaimana Rasul memuji Khansa zaman old, syairnya mengungguli Abdullah bin Rawahah. Demikian Ummu Khansa menuturkan pengharapan pada putri kecilnya. Baarakallahu fiykum.

Khansa cerminan wanita shalihah. Islam telah hadir menerangi segenap visi hidupnya. Hidup memberikan persembahan terbaik pada Allah Sang Pencipta. Ia salah satu teladan muslimah sepanjang zaman. Semoga Allah memampukan kita menjadi Khansa-khansa abad ini yang melahirkan dan mencetak Khansa-khansa zaman now pembangun peradaban mulia. Yassarallahu umuuranaa. Aamiin yaa Rabb.*

Rofi’ah Ulin Nuha

Seorang Ibu dan Anggota Komunitas Belajar Menulis Revowriter