View Full Version
Rabu, 10 Nov 2021

Ingat! Ada Resolusi Jihad Sebelum Lahirnya Hari Pahlawan 10 November 1945

Oleh: Abdurrahman Anton Minardi

(Lembaga Advokasi Ummat Anshorullah)

Resolusi Jihad 22 Oktober 2021, acuan Sejarah Hari Santri. Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.

Mendengar:

Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.

Menimbang :

a. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap2 orang Islam.

b. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam.

Mengingat:

Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem.

Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.

Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet.

Memoetoeskan :

Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja.

Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.

Soerabaja, 22 Oktober 1945

 

NAHDLATOEL OELAMA

Resolusi ini diprakarsai oleh Syaikh Hasyim Asy’ari.

Syaikh Masykur memimpin Hizbullah. Ada Santri, Ulama dan Pemuda yang terjun dalam pertempuran selama 3 pekan untuk mempertahankan dan melawan para kolonialis Inggris dan sekutunya.

Ketika Inggris dan sekutunya memberikan ultimatum kepada rakyat Indonesia untuk menyerah, justru Pasukan Pejuang Kemerdekaan Indonesia yang terdiri dari Hizbullah dengan semangat Jihad fi Sabilillah.

Jumlah tentara sekitar 20 ribu dan pemuda sekitar 100 ribu orang yang kebanyakan tidak terlatih dan tidak memiliki senjata bangkit melawan kolonialis.

Sementara dari Pihak Inggris dan sekutunya berjumlah 30 ribu tentara terlatih dengan persenjataan lengkap berupa senapan, tank Baja dan pesawat tempur dan kapal perang.

Korban dari Pihak pejuang Indonesia sekitar 6000 sementara Pihak musuh sekitar 2000.

Tidak pernah ada kata takut apalagi menyerah.
Satu kata agar Islam tegak dan Indonesia Merdeka !
Semoga para Hizbullah fi Sabilillah Mati Syahid dan kita dapat menegakkan cita-citanya.

ALLOHU AKBAR!


latestnews

View Full Version