View Full Version
Ahad, 06 Mar 2022

Penyerangan Israel saat Isra’ Mi’raj, Standar Ganda Zionis dan Dunia untuk Ukraina dan Palestina

 

Oleh: Vani Nurlita Santi

Pada hari Senin 28/02/2022 seharusnya menjadi hari yang penuh suka cita bagi umat muslim yang ada di seluruh dunia. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting yang dilaksanakan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tersebutlah perintah untuk menegakkan sholat sebanyak 5 kali dalam sehari umat muslim diturunkan. Maka sudah sangat wajar jika umat muslim memperingati atau merayakan peristiwa tersebut.

Namun naas, suka cita yang dirasakan umat muslim di berbagai belahan dunia saat memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj nampaknya tidak berlaku kepada saudara seiman kita di Palestina. Video viral yang menampakkan sahabat-sahabat kita yang sedang berkumpul di kawasan Masjidil Aqsa untuk memperingati peristiwa bersejarah itu diserang oleh tentara zionis Israel. Masyarakat Palestina yang sedang berkumpul di pelataran Masjid al Aqsa dilempari gas air mata dan granat kejut saat memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj. Sontak kejadian tersebut membuat geram warganet.

Menurut penuturan tim bulan sabit merah yang mengevakuasi korban dalam peristiwa tersebut, ada satu korban anak-anak dan belasan orang dewasa lainnya terluka. Tidak hanya itu, dalam video yang tersebar tersebut terlihat ada seorang wanita yang didorong, dipukul kemudian diseret oleh tentara Israel yang masuk ke pelataran Masjidil Aqsa. Kejadian tersebut menyulut amarah setiap umat muslim yang melihat video tersebut. Namun lagi dan lagi kita tidak bisa memberikan bantuan yang berarti untuk saudara kita yang ada di sana.

Sungguh ironis tindakan yang dilakukan oleh para tentara zionis Israel. Sebelum mereka melakukan penyerangan kepada saudara kita di Palestina mereka dengan lantangnya menentang penyerangan Rusia terhadap Ukraina. Dengan dalih menentang ketidakadilan mereka berbondong-bondong melakukan unjuk rasa. Namun sepertinya mereka lupa, bahwa mereka juga melakukan segala bentuk ketidakadilan kepada saudara kita yang ada di Palestina.

Penyerangan, pengusiran, perebutan wilayah adalah tindakan kejahatan yang tidak luput mereka lakukan kepada saudara kita di sana. Siapapun pelakukan jika dia melakukan tindak kejahatan, sudah semestinya diberikan hukuman. Dalam penyerangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, Rusia mendapatkan hukuman dari berbagai negara karena telah melakukan invasi terhadap Ukraina. Mulai dari kesulitan dalam pengaksesan visa, mastercard, google play, apple play, hingga dilarang mengikuti ajang piala dunia.

Dengan pembatasan beberapa hal di atas sudah cukup untuk mempersulit kehidupan masyarakat Rusia. Kecaman yang dilakukan berbagai negara tersebut memang pantas diberikan kepada Rusia. Namun rasanya kecaman tersebut tidak adil. Pasalnya Israel juga melakukan kejahatan yang sama dengan Rusia. Tidak hanya sama, lebih sadis, lebih lama, lebih kejam, bahkan korbannya tidak hanya di kalangan orang dewasa, namun juga anak-anak, balita hingga orang tua.

Seharusnya Rusia menjerit untuk meneriakkan keadilan kepada negara-negara yang memberikan kecaman kepada negaranya. Sungguh sebuah realita yang sangat menyesakkan ketika melihat perjuangan berpuluh tahun masyarakat Palestina namun tidak ada artinya di mata dunia. Seharusnya sudah sedari dulu Israel mendapatkan perlakukan yang sama dengan apa yang didapatkan Rusia saat ini, yaitu mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia. Bukan malah mendapatkan pengakuan dan masih bebas untuk menindas saudara kita di Palestina.

Sungguh memalukan standar ganda yang diterapkan oleh banyak negara atas perlakuan berbeda untuk Rusia dan Israel. Kita harus terus menyuarakan hal ini, tak peduli seberapa kuat lobi Israel di banyak posisi penting dunia sehingga dia bisa berbuat semaunya dalam menjajah Palestina. Tak ada tempat di bumi bagi penjajah sekeji Israel. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

ILustrasi: Google


latestnews

View Full Version