View Full Version
Selasa, 10 May 2022

Saat Gay Mendapatkan Panggungnya, Umat Islam Menanggung Dosanya!

 

Oleh:

Yulida Hasanah || Aktivis Muslimah, tinggal di Brebes Jawa Tengah

 

HASTAG LGBT belakangan ini menjadi trending topic di Twitter akibat adanya konten Deddy Corbuzier. Podcast Deddy Corbuzier tersebut,  menampilkan Ragil Mahardika dan Fred yang merupakan pasangan sesama jenis.

Akibat konten LGBT tersebut, akun Instagram dan Twitter dari Deddy Corbuzier diserang netizen. Selain itu banyak yang kecewa dengan konten podcast DC ini, karena bukan hanya Ragil dan Fred pasangan LGBT yang diundang Deddy. Sebelumnya juga sudah banyak pasangan lesbian yang diberi ruang oleh Deddy di Podcast-nya.

 

Saat Kaum Gay Diberi Panggung

Sungguh terasa makin rusak kehidupan manusia. Saat mereka tak lagi berjalan sesuai fitrahnya. Semakin nyata rusaknya ketika kaum gay  (penyuka sesama jenis) yang  jelas-jelas melanggar fitrahnya sebagai laki-laki ini malah diberi panggung di negeri ini. Sungguh sebuah sikap yang tak etis dan hanya membuat mereka makin eksis.

Bagaimana tidak? Dengan memaklumi dan mewajarkan perilaku maksiat sepasang manusia ini, sama saja dengan membiarkan bahkan mendukung mereka untuk terus hidup lestari. Dan parahnya lagi, ketika kaum gay ini diberi panggung untuk terus eksis, maka sama halnya dengan menambah-nambah tabungan dosa investasi yang akan ditanggung oleh umat Islam yang ikut memberinya tempat bahkan menganggap mereka sebagai orang spesial yang harus mendapatkan perlindungan dan dukungan. Na'udzubillah.

Sangat jelas bagaimana Islam memperlakukan kaum yang telah melanggar syariat Allah dan fitrahnya sebagai manusia. Hal ini ditunjukkan dalam Al Qur'an, bahwa mereka takkan diberi tempat oleh Allah SWT. Allah SWT memusnahkan mereka dari muka bumi sebagaimana Allah memusnahkan kaum Nabi Luth. Hal ini telah diabadikan di dalam Al Qur'an sebagai peringatan sekaligus pelajaran bagi orang-orang yang berakal.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Asy Syu'ara ayat 165-175 yang artinya, "Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian, bahwa kalian adalah orang-orang yang melampaui batas.” Mereka menjawab, "Hai Lut, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir.” Lut berkata, "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatan kalian.” (Lut berdoa), "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang."

Jadi, tak ada alasan atau hujjah untuk membenarkan perbuatan maksiat yang jelas dimurkai Allah SWT tersebut. Begitu pula ketegasan Islam dalam memberi sanksi pada pelaku sodom telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para Khulafaur Rasyidin. Hadits yang diriwayatkan Ahmad ibn Hanbal bahwa Nabi saw bersabda, "Siapa yang kalian dapati mengerjakan perbuatan kaum Luth (homoseksual), maka bunuhlah."

Adapun di masa Khalifah Umar bin Khathab dan Utsman bin Affan ra, gay dihukum mati dengan cara  ditimpakan dinding tembok padanya sampai mati. Dari sini, sangat jelas bahwa saking besarnya dosa kemaksiatan dari perilaku homoseksual ini, Islampun sangat keras sanksinya terhadap pelakunya. Dan aturan ini jelas bukan bersumber dari hukum buatan manusia, melainkan berasal dari Al Qur'an dan As Sunnah.

 

Agar Umat Islam Terbebas dari Dosa Kaum Gay

Sebuah kemaksiatan akan menjadi dosa yang terus mengalir bagi siapa saja yang membiarkan, mendiamkan bahkan memberikan jalan bagi eksisnya kemaksiatan di tengah-tengah umat. Dan termasuk apa yang dilakukan oleh orang-orang yang malah memberikan panggung terhadap kaum gay seperti yang terjadi di negeri kita baru-baru ini.

Agar kita tak termasuk dalam kategori orang-orang yang mendiamkan kemungkaran atau bahkan memberikan tempat bagi kemungkaran itu sendiri. Allah SWT dan Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk aktif melakukan aktifitas amar makruf nahi munkar atau berdakwah.

Sebab, kemaksiatan akan terus ada dan semakin merajalela seiring dengan ditinggalkannya kewajiban dakwah ini. Bahkan orang baik yang diam pasti akan dikalahkan oleh orang buruk yang mereka aktif mencari dukungan atas keburukan yang dilakukan. Inilah pentingnya dakwah.

Namun, aktifitas dakwah saja tidaklah cukup untuk mengatasi berbagai kemaksiatan dan kemungkaran yang ada. Karena itu, umat Islam juga butuh pada adanya kepemimpinan umum untuk seluruh umat Islam yang mampu menjadi pelindung/benteng (junnah) mereka dari berbagai serangan musuh, baik serangan fisik maupun serangan pemikiran dan budaya. Dengan kepemimpinan ini juga yang akan menerapkan sistem Islam yang sempurna termasuk melaksanakan sanksi sesuai Al Qur'an dan As sunnah bagi para pelaku homoseksual.

Tak hanya itu, dengan penerapan ajaran Islam yang sempurna ini jugalah yang akan mencegah tumbuhnha benih-benih kemaksiatan seperti homoseksual. Sebab saat syariat Allah SWT diterapkan, yang datang adalah bertambahnya kebaikan dan mampu mencegah terjadinya berbagai keburukan.*


latestnews

View Full Version