View Full Version
Jum'at, 28 Oct 2022

Ekonom: Hentikan Narasi Kebencian Agar Indonesia Tidak Terseret Resesi Global

JAKARTA (voa-islam.com)--Narasi-narasi kebencian menjelang pemilu bisa membawa Indonesia mengalami resesi tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan Ekonom Kerakyatan, DR. Awalil Rizky pada diskusi tengah bulanan yang diselenggarakan oleh Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) , Barisan Nusantara (BN) dan Barisan.co, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

“Untuk itu perlu kesadaran dan kearifan seluruh lapisan masyarakat agar tidak mengobarkan narasi kebencain itu,” pinta Awalil yang juga Kepala Pusat Belajar Rakyat (PBR).

Diskusi dengan tema “Bersiap Menghadapi Resesi” berlangsung secara hybrid, dimoderatori Wakil Ketua PJMI MY Gunawan. Dihadiri puluhan peserta secara langsung dan puluhan lainnya dari seluruh tanah air via zoom.
Menurut Awalil, Bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman pemilu lalu. Narasi kebencian yang dikobarkan pada saat itu telah membelah bangsa, yang hingga kini masih belum pulih.

“Apa kita akan masuk ke lobang yang sama?” tanyanya.

Narasi-narasi kebencian yang bisa membawa Indonesia ke jurang resesi, menurut Awalil, diantaranya, Kebencian berlebihan terhadap etnis tertentu (Cina, Arab). Pelabelan negatif terhadap kelompok yang tidak sepaham dan pembunuhan karakter tokoh potensial yang tidak disukai.
“Perang siber di dunia maya dengan narasi kebencian itu semakin kencang menjelang pemilu 2024. Ini harus direm. Kalau tidak, modal akan lari ke luar negeri dan akhirnya muncullah resesi,” terangnya.


Bisa Tahan Asal
Sebelumnya pemerintah (BI dan Menkeu) menyatakan Indonesia tidak akan mengalami resesi tahun 2023. Pernyataan itu didasari oleh sejumlah indikator ekonomi yang mereka nilai baik. Misalnya pertumbuhan di kwartal ketiga, tahun ini masih ke atas (positif). Namun menurut Awalil, indikator -indikator ekonomi yang yang baik itu tidak akan berarti apa-apa kalau kondisi dalam negeri tidak stabil.
“Investor akan ragu-ragu. Mereka tidak mau menanam uangnya jika kondisi tidak aman. Mereka akan cari aman dan memarkir uangnya di luar negeri,” tambah Awalil.

Sekarang saja, lajut Awalil, cadangan devisa Indonesi sudah tergerus sangat signifikan. Jika keadaan semakin tidak menentu, bisa saja mereka berbondong-bondong menarik uangnya di bank dan mengamankaan di luar negeri.
Namun, Awalil masih melihat, ada beberapa kekuatan yang bisa menahan Indonesia tidak terseret ke dalam resesi global yang mungkin akan terjadi pada tahun 2023 itu. Yakni ketahanan pangan yang dinilai masih cukup kuat. Dan perdagangan ‘terhubung langsung’ dengan dunia internasional tidak terlalu besar.

“Berbeda dengan Singapura. Perdagangan mereka yang terhubung langsung dengan dunia internasional sangat besar. Jadi mereka lebih rentan terkena resesi dari pada kita,” terang Awalil.

Sebenarnya, lanjut Awalil, ada tiga negara lain, selain Indonesia yang bisa bertahan dari resesi global tahun 2023, yakni India, Brazil dan Meksiko.*[Ism/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version