View Full Version
Ahad, 19 Feb 2023

Bulan Rajab, Momen Mengembalikan Islam sebagai Peradaban

 

Oleh: Naila Dhofarina Noor S.Pd

 

Saat ini, kita berada di bulan Rajab. Dalam Alquran, bulan ini disebut sebagai bulan haram yang berarti bulan mulia.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." (Surat Attaubah ayat 36)

Menurut tafsir Ibnu Katsir, bulan haram yang dimaksud Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 36 tersebut adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Bulan tersebut juga diharamkan oleh orang-orang Arab pada masa lampau.

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagian kaum muslim menjadikan bulan Rajab sebagai momen untuk banyak berpuasa sunnah, berbagi sedekah, hingga mengambil hikmah. Di banyak pemukiman warga muslim, pesantren, juga sekolah bahkan selalu menggelar pengajian Isra' Mi'raj yang terjadi di tanggal 27 Rajab. Namun, sayangnya tidak semua menjadikan bulan Rajab sebagai momen mengembalikan Islam sebagai peradaban.

Mengenai peristiwa isra' mi'raj sendiri sebenarnya bukan hal yang asing bagi kaum muslim. Dalam Fiqh al-Sîrah al-Nabawiyah karya Said Muhammad Ramadhan al-Buthy, yang dimaksud Isra' adalah saat Rasulullah SAW menempuh perjalanan dari Masjid al-Haram di Mekkah menuju Masjid al-Aqsha di al-Quds, Palestina. Sedangkan Miraj adalah naiknya Rasulullah SAW menembus lapisan langit yang tidak bisa dijangkau oleh semua makhluk, malaikat, jin dan manusia. Perjalanan yang hanya dalam waktu satu malam ini tentu di luar nalar manusia. Bagi kita yang beriman, tentu ini menjadi bukti bahwa tidak ada sesuatu yang sulit jika Allah telah berkehendak.

Kalau isra' mi'raj ini terjadi tanggal 27 Rajab, ternyata ada juga peristiwa di tanggal 28 Rajab yang butuh diketahui pula oleh umat Islam diseluruh belahan dunia. Tepatnya, pada tahun 1342 H, telah terjadi peristiwa runtuhnya Kekhilafahan Islam. Saat itu, Islam sebagai agama sekaligus sistem hidup bagi kita mulai tergantikan dengan sistem hidup yang bersumber dari luar Islam, yang tak lain adalah Sekukerisme Kapitalisme. Umat Islam yang semula bersatu dalam satu sistem Islam tercerai berai menjadi negeri-negeri kecil tak berdaya hingga saat ini. Umat Islam menjadi sulit didalam menjalani kehidupan sesuai dengan Islam secara sempurna (kaffah). Kita tentu tahu bahwa Islam tidaklah sekedar agama ritual namun juga berkaitan dengan hablum minannas.

Syaikh Abdurrahman al-Jaziri menegaskan bahwa para imam mazhab (yang empat) telah bersepakat bahwa Imamah (Khilafah) adalah wajib’. (Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘ala al-Madzâhib al-Arba’ah, 5/416).

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menegaskan pula bahwa ‘Para ulama telah sepakat bahwa wajib mengangkat seorang khalifah dan kewajiban itu adalah berdasarkan syariah, bukan berdasarkan akal (Ibn Hajar, Fath al-Bâri, 12/205).

Para ulama muta’akhirîn pun menyatakan wajibnya khilafah (Lihat, misalnya: Syaikh Abu Zahrah, Târîkh al-Madzâhib al-Islâmiyah, hlm. 88; Dr. Dhiyauddin ar-Rais, Al-Islâm wa al-Khilâfah, hlm. 99; Abdul Qadir Audah, Al-Islâm wa Awdha’unâ as-Siyâsiyah, hlm. 124).

Bahkan ulama Nusantara, Sulaiman Rasyid, dalam kitab fikih yang terbilang sederhana namun sangat terkenal berjudul Fiqih Islam, juga mencantumkan bab tentang kewajiban menegakkan Khilafah.

Sebagai bagian umat Islam, ketiadaan Khilafah tentu menjadi hal yang sangat mengganjal dalam menjalani hidup ini, khususnya dalam menyempurnakan ibadah kita dihadapan Allah. Oleh karena itu, hendaknya momen Rajab membuncahkan spirit kita bersama sebagai satu tubuh umat Islam untuk mengembalikan peradaban Islam yang kaffah. In sya Allah tidak ada sesuatu yang sulit jika Allah telah berkehendak, sebagaimana peristiwa Isra' Mi'raj baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Allahu Akbar. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version