View Full Version
Selasa, 03 Oct 2023

Sloganmu Adalah Janjimu, Kapan Ditepati?

 

Oleh: Umi Hanifah

Di sini slogan, di sana slogan dimana-mana bertebaran slogan, seperti lirik lagu pramuka. Menjelang pemilihan calon legislatif tingkat Daerah maupun Pusat, bertaburan aneka slogan di pinggir jalan.

“Muda, Berani, Maju”.

“Bekerja Buat Rakyat.”

"Bersama-sama Membangun Kota”.

“Berkarya demi Bangsa”.

Dan masih banyak lagi slogan yang tak kalah dahsatnya.

Sebagaimana orang jualan harus sering buka lapak dengan berbagai iklan, sehingga banyak yang berminat membelinya. Bukankah Politik Sekularisme Kapitalis bisa disamakan dengan orang jualan? Para caleg harus sering muncul di tengah-tengah rakyat agar mereka dikenal, dengan maksud bisa meraup suara sebanyak-banyaknya.

Yang tak kalah heboh adalah gambar mereka yang sebagian besar berpeci bagi laki-laki, dan berkerudung bagi perempuannya. Sering sowan ke kyai, menyapa santri, menyumbang pesantren, masjid, panti asuhan dan lainnya. Lucunya ini terlihat tatkala ada momen pencalonan, yang terlihat ramai lima tahun sekali. Namun yang perlu diingat, setelah mendapatkan kursi kekuasaan perbuatan mereka berbalik 180 derajat.

Toa masjid dipermasalahkan, tadarus dibatasi, kerudung dan jubah dianggap mengekang kebebasan perempuan dan hanya adat Arab, ceramah agama serta masjid harus diawasi karena dianggap bibit terorisme, dan masih banyak lagi pengiringan opini negatif terkait ajaran lslam. Sungguh semua itu menyakitkan bagi umat lslam, syariat yang mulia disudutkan sedemikian rupa. Seolah ketika menjalankan lslam sama seperti penjahat yang harus diberantas.

Slogan adalah janji

Ingatlah wahai para caleg, sloganmu bisa jadi laku di dunia ketika ditopang dengan cuan yang tebal namun kelak di akhirat slogan akan diminta pertanggungjawaban. Slogan ibarat janji dan janji harus ditepati, jika manusia bisa dikelabui namun Allah Tuhan Sang Pengenggam setiap hati manusia tidak bisa dibohongi. Kelak akan menjadi penyesalan yang tiada bertepi ketika sering berjanji tapi tak ditepati.

Politik Sekularisme Kapitalis menjadikan caleg mudah mengobral janji, namun sering mengingkarinya. Sistem yang berasal dari nafsu membuat mereka tidak malu untuk menipu serta tidak takut dosa, bahkan mereka biasa bersilat lidah untuk menutupi kebohongannya. Bukti terbaru kasus  Rempang, tidak ada suara caleg untuk membela hak rakyat yang dirampas para pemodal disana. Bangunan sekolah banyak yang roboh, jembatan putus, harga minyak dan beras terus melonjak, korupsi tiada henti dan masih banyak lagi permasalahan yang mendera, padahal slogannya begitu jelas akan bekerja buat rakyat.  

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan surga atasnya." (HR Muslim).

Pemimpin yang menepati Janji dan amanah ada dalam lslam

Pemimpin dalam lslam adalah seperti penggembala, dan kelak ada pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. (HR. Muslim). Pemimpin wajib melayani rakyat bukan sekadar janji yang sering diingkari, apalagi membuat mereka hidup susah. Sudah seharusnya pemimpin dipilih dari orang yang bertaqwa, karena tugas yang diembannya besar dan berat.

Mereka tak mudah berjanji, namun langsung melayani kebutuhan yang diperlukan rakyat. Sebagaimana saat Umar bin Khathab menjadi Amirul Mukminin, ketika tahu rakyatnya kelaparan dengan sigap langsung mengambil gandum dan daging dari Baitul maal untuk diberikan sekaligus memasaknya. Umar juga makan gandum kasar yang hanya diolesi minyak pada saat rakyat sedang kelaparan di musim paceklik.

Begitulah pemimpin dalam lslam, amanah  dan bisa menjadi teladan karena mereka takut adzab jika lalai atau membohongi rakyatnya. Sebaliknya kebanyakan para pemimpin dalam sistem Sekukarisme Kapitalis justru membuat susah rakyatnya. Mereka hidup mewah dan tak segan mengingkari janji-janji yang dulu diobral sewaktu ingin meraih kursi kekuasaan.

Miris dan sedih melihat polah para pemimpin yang seakan tertutup mata dan hatinya. Sungguh kita sangat merindukan pemimpin yang menepati janji dan amanah, agar kehidupan bisa berjalan dengan aman dan tenang. Allahu a’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version