View Full Version
Rabu, 15 Nov 2023

Bela Palestina Malah Terpecah-Belah?

 

Oleh: Aily Natasya

Ada banyak sekali kegalauan mengenai pemboikotan produk ini. Di antaranya adalah, apakah hukum boikot ini wajib sehingga jika kita masih membeli produk-produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel ini menjadi haram? Bagaimana dengan orang yang masih bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut? Jika kita sudah terlanjur memiliki produk-produk tersebut dan fungsinya masih baik untuk digunakan, apakah kita harus langsung membuangnya?

Oke, kita bahas satu-satu.

Boikot wajib?

Memboikot produk-produk yang mendukung zionis itu merupakan bentuk dukungan dan ikhtiar kita kepada saudara kita di Palestina. Namun, apakah memkai produk-produk tersebut itu haram? Ya, tidak. Karena produk-produk seperti sabun, shampo, bedak, pasta gigi, kecap, dan semacamnya itu hukumnya tetaplah halal. Jadi, jika ada orang yang masih memakai produk-produk tersebut, jangan di serang. Jangan memaksa mereka atau ngatain mereka yang masih belum lepas dari produk-produk tersebut, apalagi sampai mengharam-haramkan produk tersebut karena sejatinya produk-produk tersebut halal.

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ‘ini halal dan ini haram’, untuk mengadakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka adzab yang pedih. (An-Nahl: 116-117).

Bagaimana dengan nasib pekerja-pekerja tersebut?

Sama dengan yang pemboikotan tadi, itu juga pilihan mereka. Dan nggak apa-apa kalau mereka masih tetap mau bekerja di sana. Karena apa? Kembali pada pembahasan halal dan haram tadi. Soalnya, ternyata banyak sekali yang membuli orang-orang yang kerja di perusahaan-perusahaan tersebut seperti Unilever, Mc Donalds, dan lain-lain.

Nggak apa-apa, pelan-pelan. Sekali lagi, jangan memaksa atau mencemooh mereka, karena mereka tidak sedang melakukan hal yang haram. Dan kita juga tidak pernah tahu, bisa jadi, mereka adalah orang-orang yang juga terdepan dalam membela Palestina.

Mungkin tidak dengan mengorbankan pekerjaannya, tapi mungkin dengan mengorbankan hasil dari jerih payah dia bekerja di perusahaan itu, gajinya dibuat donasi secara jor-joran, kan, kita nggak pernah tahu. Atau bisa jadi, justru, mereka adalah orang-orang yang paling ikhlas dan istiqomah dalam mendoakan saudara-saudara kita yang ada di Palestina.

Membuang produk-produk yang sudah terlanjur dibeli?

Jawabannya jangan karena itu mubazir, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang menyia-nyiakan hartanya, membuang barang-barang tersebut padahal masih bagus fungsinya. Contohnya, kalian punya Pepsodent merek pasta gigi, kita tahu, nih, kalau produk ini perusahaannya mendukung zionis Israel, maka jangan dibuang padahal masih banyak banget. Maka jangan dibuang, pakai aja sampai habis, terus nanti kalau sudah habis, belilah produk yang perusahaannya tidak ada sangkut pautnya dengan zionis Israel.

Karena sebenarnya banyak sekali yang berantem hanya karena boikot-boikotan ini. Saling meragukan, saling meremehkan, mencemooh, menjatuhkan. Astaghfirullah. Padahal niat kita itu baik, loh, tapi malah kebablasan sampai ke hal-hal yang malah dosa gitu.

Catat, semua punya perannya masing-masing, semua punya ikhtiarnya masing-masing, semua punya caranya tersendiri dalam membersamai Palestina. Ada yang cuman bisa doa, ada yang cuman bisa boikot, ada yang cuma bisa share informasi, ada yang cuma bisa bikin konten, speak up di social media, ada yang cuma bisa donasi, ada yang cuma bisa bikin event, apa pun itu, asal tujuan kita tetap Palestina, jangan minder atau menjatuhkan usaha orang lain.

Sekecil apa pun itu tetap ada nilainya karena Allah yang menilai. Jadi jangan berantem hanya karena perbedaan-perbedaan itu. Karena sekali lagi, yang penting itu tujuan kita. Untuk Palestina, kan? Sama, kan? Jadi, nggak usah diributkan, ya. Dalam membersamai Palestina ini, kita butuh persatuan, bukan perpecahan. Jadi jangan sampai kita lupa dengan visi misi kita, dan malah berpecah belah, jangan. Tetap semangat dalam membersamai mereka. From the river to the sea, Palestine will be free! Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version