View Full Version
Rabu, 07 Aug 2024

Dua Makhluk Nirempati Menertawakan Genosida

 

Oleh: Aily Natasya

Coki Pardede, seorang pelawak tunggal dan penyanyi (menurut Wikipedia) namun lebih dikenal karena narasi-narasi pelecehan agama yang selalu ia bawakan, kali ini kembali naik panggung dengan menertawakan aksi pemboikotan atas genosida di Palestina.

Ejekan tersebut dimulai dengan Indah Gunawan, seorang influencer antah-berantah yang juga sering terkenal lewat narasi dan opininya yang seringkali misinformasi, dan ngawur, bertanya pada Coki, apakah dia mengikuti aksi boikot atau tidak. Lalu Coki pun menjawabnya tanpa rasa malu bahwa dia bahkan minum Starbuck setiap hari. Dia juga menganggap bahwa aksi boikot tidak akan mengubah apa pun, bahkan bersuara tentang Palestina dan semua isu kemanusiaan mana pun, tidak akan mengubah apa pun.

For your information, Indah Gunawan adalah salah satu orang yang membela LGBTQ++ mati-matian di hadapan publik atas nama kemanusiaan. Bahkan, dia pernah mengundang Ustad Felix Siauw di acara podcast-nya untuk memperdebatkan hal ini. Namun, melihat dia bisa mentertawakan aksi boikot untuk Palestina ini, kita bisa simpulkan dengan baik bahwa dia tidak sepeduli itu dengan kemanusiaan, tapi dia hanya Islamophobia. Karena tidak hanya itu, sebenarnya ada banyak lagi yang lainnya, opini-opininya, yang membuktikan bahwa dia hanya Islamophobia, bukan sepenuhnya peduli dengan isu-isu sosial.

Kalau Coki Pardede sendiri, dia hanyalah seorang Atheis, pecandu Narkoba, dan seorang gay. Jadi, ya, omongannya nggak penting-penting banget untuk diributin, aslinya. Karena kayak yang, orang kayak dia, nih, apa sih, yang bisa kita harapkan?

Sebenarnya, selama ini banyak sekali orang yang berusaha menjegal aksi boikot untuk Palestina ini dengan berbagai macam cara. Ada yang jual simpati atas nama pekerja, ada yang menggoyahkan dengan berkata bahwa boikot itu tidak memiliki pengaruh apa-apa, sampai ada yang mengolok-olok aksi ini dengan cara mentertawakan, atau bahkan mengata-ngatai. Jadi ini bukanlah hal baru bagi kita.

Namun fokus kita jangan sampai terpecah dan dilemahkan hanya karena hal-hal semacam itu. Karena memang itulah yang mereka mau. Memecahkan fokus kita dari zionis Israel, dan malah menghabiskan waktu dan energi dengan meladeni provokasi-provokasi mereka.

Kalau dibilang aksi boikot ini nggak ngaruh, ya, nggak juga. Yang bilang nggak ngaruh itu justru yang omong kosong karena sudah banyak sekali kabar reportase tentang dampak dari gerakan boikot ini. Salah duanya ialah Starbuck dan Mc Donald, yang angka penjualannya terus turun. Bahkan saking frustasinya mereka, mereka berusaha menggaet selebriti-selibriti yang bisa mempengaruhi angka penjualan agar naik lagi. Inilah yang juga kemarin menjadi huru-hara dan drama di jagat maya dalam proses pemboikotan ini.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa brand yang sampai melepas dari keterikatannya dengan Zionis Israel karena sadar akan tuntutan dari masyarakat yang dari waktu ke waktu semakin masif dan tidak terkendali.

Mungkin, gerakan boikot ini tidak akan secara langsung menghentikan pembantaian Zionis Israel terhadap warga Palestina namun setidaknya, kita berusaha menekan orang-orang yang mendukung Zionis Israel untuk tidak mendukung Zionis Israel lagi.

Perjalanan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina masih panjang sekali. Kita masih butuh pemimpin yang bisa menyatukan seluruh umat, kita masih butuh sistem yang dapat menghapus segala kezaliman di dunia ini, dan masih banyak lagi lainnya. Namun percaya saja, bahwa aksi boikot untuk Palestina dari seluruh dunia ini adalah salah satu hal kecil yang setidaknya saat ini bisa kita usahakan. Semoga ini adalah awal dari segalanya, wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version