Oleh: Ust. Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA
Al-Qur'an adalah kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada Nabi saw melalui malaikat Jibril alaihis salam untuk disampaikan kepada seluruh manusia sebagai aturan dan pedoman hidup manusia dalam segala aspek kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat dan membacanya merupakan ibadah.
Allah ta'ala dan Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat Islam untuk mengamalkan Al-Qur'an. Bahkan mengacam orang-orang yang meninggalkan Al-Qur'an. Oleh karena itu, para ulama sepakat mengatakan bahwa hukum mengamalkan Al-Qur'an adalah wajib 'ain. Demikian pula hukum membaca, memahami, dan mempelajari Al-Qur'an. Karena, tidak mungkin mengamalkan Al-Qur'an tanpa membaca, memahami dan mempelajarinya.
Selain itu, membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya bahkan yang paling penting mengamalkannya merupakan bukti iman seseorang kepada Allah ta'ala, Rasul saw dan Al-Qur'an. Ketiganya ada bagian dari rukun iman yang enam. Bila tidak, maka tidak dikatakan seseorang itu orang beriman atau muslim.
Sangat disayangkan, banyak orang yang mengaku dirinya muslim selama ini namun meninggalkan Al-Quran dengan tidak membaca, memahami dan mempelajarinya dengan berbagai alasan, baik karena malas maupun sibuk. Padahal membaca, memahami, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an hukumnya wajib 'ain. Maknanya, seseorang berdosa jika tidak melakukannya. Sama seperti kewajiban shalat, puasa dan lainnya.
Sebahagian orang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Pedagang sibuk dengan dagangannya sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Orang kantor sibuk dengan pekerjaan kantor sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Petani sibuk dengan sawah atau kebun sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Pejabat sibuk dengan jabatannya sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Pelajar dan mahasiswa sibuk dengan aktivitas sekolah dan kampusnya sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Sebahagian orang sibuk dengan Hp, TV dan permainan sehingga tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Dan berbagai kesibukan lainnya.
Anehnya, mereka punya waktu untuk membaca selain Al-Quran dan melakukan pekerjaannya. Mereka punya waktu untuk membaca majalah, komik, novel, koran, buku, proposal proyek, membaca whatsshap (WA), instagram (IG), Facebook (FB) dan lainnya. Namun mereka tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an. Mereka punya waktu untuk nonton TV, youtube, hiburan dan permainan, melakukan pekerjaan, bermain, main hp, dan sebagainya. Namun mereka tidak punya waktu untuk membaca Al-Qur'an.
Mereka disibukkan dan dilalaikan berbagai kesibukan dunia. Mereka telah digoda oleh syaitan untuk meninggalkan Al-Qur'an. Inilah talbis iblis yaitu perangkap syaitan. Agar umat Islam meninggalkan Al-Qur'an sehingga tersesat dan masuk neraka di alhirat nanti. Selain itu, di duni ini hidupnya akan susah dan menderita. Hidupnya tidak tenang dan tidak pula bahagia. Inilah bahaya meninggalkan Al-Qur'an.
Banyak keutamaan orang yang membaca, memahami, mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur'an. Di antaranya yaitu:
Pertama : Mendapat syafaat (pertolongan) Allah ta'ala. Rasulullah saw bersabda, "Bacalah Al-Qur'an. Karena pada hari kiamat nanti Al-Qur'an akan mendatangi orang yang membacanya dan mengamalkannya dengan memberi syafaat kepadanya." (HR. Muslim).
Kedua : Menjadi orang yang terbaik di sisi Allah. Rasulullah saw bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Al-Bukhari).
Ketiga : Dimasukkan ke dalam surga bersama para malaikat. Inilah surga yang paling tinggi tingkatannya. Rasulullah saw bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur'an dengan pandai (akan ditempatkan di surga) bersama para malaikat yang suci. Dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan sulit membacanya maka ia mendapat dua pahala." (HR. Muslim).
Keempat : Mendapat pahala yang berlipat ganda. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang membaca satu huruf Al-Qur'an maka ia mendapat satu kebaikan (pahala). Dan satu kebaikan di lipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, namun alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf." (HR.
Membaca alif lam mim saja diganjar pahala sebanyak tiga puluh kebaikan karena satu huruf Al-Qur'an bernilai sepuluh kebaikan (pahala). Bagaimana lagi jika kita membaca satu ayat, dua ayat, dan beberapa ayat Al-Quran? Bagaimana lagi jika kita baca satu halaman, dua halaman dan seterusnya? Bagaimana lagi kita baca satu juz Al-Qur'an? Tentu pahalanya sangat banyak. Anggap saja tidak terhitung. Karena tidak ada waktu kita menghitungnya.
Demikianlah keutamaan Al-Qur'an sebagaimana dijelaskan hadits-hadits shahih. Masih banyak lagi keutamaan Al-Qur'an yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits shahih lainnya yang khatib tidak sebutkan pada khutbah yang singkat ini. Berbagai keutamaan ini sejatinya memberi motivasi kita untuk senantiasa membaca Al-Qur'an dan berinteraksi dengannya.
Mari kita senantiasa membaca, memahami, belajar, mengajarkan, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur'an. Bacalah Al-Qur'an setiap hari meskipun hanya beberapa halaman dalam sehari. Agar kita dapat meraih keutamaan-keutamaan ini. Jangan pernah tinggalkan Al-Qur'an walaupun sehari. Sangatlah rugi jika berbagai keutamaan ini tidak diraih. Semoga Allah ta'ala memberi petunjuk kepada kita untuk senantiasa menjadi sahabat dan pencinta Al-Qur'an sehingga kita dapat meraih berbagai keutamaan ini.
*Ust. Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA adalah dosen fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM), ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, anggota Da'i dan Ulama Asia Tenggara, ketua bidang dakwah PW Persis Aceh, dan wakil ketua Majelis Pakar PW Parmusi Aceh