View Full Version
Senin, 14 Nov 2016

Dzikir Pagi dan Sore ini Melindungi dari Bala' dan Musibah

Oleh: Badrul Tamam

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“(Aku berlindung) dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu di bumi dna di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dasar Dzikir

Dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba membaca di pagi dan sore hari

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ

“(Aku berlindung) dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu di bumi dna di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” sebanyak tiga kali (melainkan) tidak ada sesuatu yang membahayakannya.” (HR. Abu Dawud & Al-Tirmidzi, lafadz milik al-Tirmidzi)

Imam al-Tirmidzi menilainya sebagai hadits Shahih gharib. Dishahihkan Ibnul Qayim di Zaad al-Ma’ad (2/338) dan dishahihkan Al-Albani di Shahih Abu Dawud.

Diriwayatkan dari Aban bin Utsman, dari Utsman bin Affan ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang membaca,

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“(Aku berlindung) dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu di bumi dna di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” sebanyak tiga kali, ia tidak akan tertimpa musibah yang datang secara tiba-tiba hingga pagi hari. Dan siapa membacanya 3 kali di waktu pagi, ia tidak akan tertimpa musibah yang datang secara tiba-tiba sampai sore hari.” (Sunan Abu Dawud)

Aban bin Utsman (perawi hadits) mengaku pernah tertimpa penyakit lumpuh sehingga orang yang pernah mendengar hadits ini darinya melihat dirinya. Kemudian Aban bertanya kepadanya, “Kenapa engkau melihat kepadaku?! Demi Allah, aku tidak berbohong atas nama Utsman dan Utsman tidak berbohong atas nama Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Tetapi, hari ini yang aku tertimpa musibah ini, aku sedang marah sampai lupa membaca apa yang harus aku baca.”

Kapan dan Berapa Kali Membacanya?

Dari keterangan hadits di atas, dzikir ini dibaca pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Ini termasuk bagian dari bacaan dzikir di pagi dan sore hari.

Khasiat Dzikir

Dr. Abdurrazaq Al-Badr berkata, “Ini termasuk salah satu dzikir agung yang hendaknya seorang muslim menjaganya setiap pagi dan sore hari, agar dirinya terjaga dari bala’ (bencana) yang datang tiba-tiba atau terjaga dari tertimpa musibah, atau semisalnya karena sebab doa itu.”

Imam al-Qurtubi Rahimahullah berkata tentang hadits ini,

“Ini adalah kabar yang shahih dan perkataan yang benar. Kami sudah mengetahui dalilnya dan membuktikannya. Sejak mendengarnya, sungguh aku selalu mengamalkannya sehingga aku tidak pernah tertimpa mara bahaya sehingga aku meninggalkannya lalu aku disengat kala jengking di Madinah pada satu malam. Kemudian aku merenung, ternyata aku lupa berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat terebut.” (Lihat: Al-Futuhaat al-Rabbaniyah, Ibnu ‘Alan: 3/100)

Keterangan Doa

Maksud mengucapkan Bismillah di sini adalah Bismillah Asta’idz (dengan menyebut nama Allah aku berlindung), maksudnya berlindung kepada Allah melalui nama-Nya.

Siapa yang berlindung kepada Allah dengan menyebut nama-Nya maka dia akan aman dari musibah yang datang dari arah bumi dan dari arah langit. Artinya tidak ada bala’ dan musibah dari arah bumi dan langit yang menimpa dirinya.

Doa ini menjadi sebab seseorang terlindungi dari berbagai gangguan, keburukan, dan kejahatan (seperti sakit atau pengaruh buruk) yang ditimbulkan oleh makhluk yang memiliki keburukan dan potensi jahat, seperti jin, manusia, dan selainnya, baik yang nampak atau tersembunyi.

Doa ditutup dengan 2 nama Allah, al-Samii’ (maha mendengar) dan al-‘Aliim (maha mengetahui). Yakni Maha mendengar perkataa para hamba-Nya. Maha mengetahui perbuatan-perbuatan mereka. tidak ada sesuatu yang tertutupi dari diri-Nya; baik yang ada di langit dan yang ada di bumi.

Sudah Berdoa Masih Celaka

Jika seseorang melakukan sebab syar'i ( dengan memabca doa ini) yang diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, lalu tidak didapatkan manfaatnya, maka itu bukan karena doa ini tidak berkhasiat atau penyampainya berdusta. Tidak. Tetapi karena adanya Mawani' (penghalang) dari dikabulkannya doa tersebut.

Misalnya, membacakan surat Al-Fatihah atas orang sakit akan menjadi obat. Namun ada orang yang membacanya, tapi tidak menyembuhkan. Maka itu bukan karena al-Fatihahnya yang tidak mujarab, tapi karena adanya mawani' antara sebab dan pengaruhnya.

Misal lain, orang yang membaca doa ketika akan berjima' maka syetan tidak akan bisa menimpakan gangguan pada anak tersebut. Namun, ada orang yang sudah membacanya, tapi anaknya tetap diganggu syetan. Maka hal itu bukan karena doanya tidak mujarab, tapi karena adanya mawani' yang menghalangi terkabulnya manfaat.

Hendaknya orang yang mengalami hal demikian mengintrospeksi diri dan mencari tahu apa yang menghalangi dari terkabulnya doa perlindungan yang dibacanya tersebut. Mungkin, karena makanan yang tidak halal, banyaknya kemaksiatan yang dikerjakan, atau mungkin masih ada durhaka kepada orang tua.

Ibnul Qayyim dalam kitabnya Al-Jawab al-Kaafi Liman Sa-ala ‘An al-Daa’ al-Syaafii, mengibaratkan doa dan bacaan ta’awudz (perlindungan) itu seperti senjata (pedang). Hebatnya sebuah pedang bukan hanya bergantung kepada ketajamannya saja, tapi juga orang yang menggunakannya. Apabila pedang itu sempurna, tidak ada cacatnya, sementara penggunanya adalah orang yang kuat, serta penghalang-penghalangnya hilang, maka pedang tersebut pasti bisa membinasakan musuh. Namun sebaliknya, jika salah satu dari tiga syarat tadi luput, maka kehebatannya juga berkurang.

Begitu juga doa, jika kalimatnya sendiri tidak benar, atau orang yang berdoa tidak menggabungkan antara hati dan lisannya dalam berdoa, atau di sana ada penghalang dari dikabulkannya doa, maka pasti tidak akan diperoleh manfaat dari doa yang dibaca tersebut. [Baca: Perhatikan 3 Perkara Untuk Mendapatkan Keampuhan Doa]

Dzikir yang Memiliki Khasiat Serupa

Ada –minimal- 2 dzikir di pagi dan sore hari lainnya yang memiliki manfaat serupa; yakni melindungi seseorang dari bala’ dan musibah. Yaitu, pertama:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya)." (HR. Muslim)

Kedua, membaca Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas –masing-masing- sebanyak tiga kali. “Akan melindugimu dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi dan beliau menghasankannya)

Ringkasnya, dzikir-dzikir ini melindungi seorang muslim dari bahaya dan bencana dengan segala bentuknya. Semua terjadi dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version