Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Allah namakan dirinya dengan al-Syaakir dan al-Syakur. Maknanya, Allah maha mensyukuri kebaikan hamba. Tidak ada kebaikan kecuali balasan kebaikan pula. Sekecil apapun kebaikan yang telah dikerjakan seorang hamba, Allah pasti balas dengan kebaikan yang lebih besar. Dia tidak pernah sia-siakan pahala orang yang telah berbuat baik (ihsan).
Allah juga puji sejumlah hamba pilihan-Nya dengan sifat kesyukuran mereka. Seperti Nabi Nuh sebagai ‘Abdan Syakura (hamba yang bersyukur. Nabi Ibrahim Syakiran li An’umih (senantiasa menyukuri nikmat-nikmat Allah).
[Baca: Jadilah Hamba Allah yang Bersyukur!]
Allah juga perintah kepada mereka untuk bersyukur kepada-Nya, seperti perintah-Nya kepada Luqman, Nuh, keluarga Dawud, Musa, dan Nabi Muhammad ‘Alaihimus Shalatu wassalam. Demikian pula perintah secara umum kepada orang-orang beriman agar bersyukur kepada Allah, QS. Al-Baqarah: 172.
Semua ini menunjukkan pentingnya syukur dalam kehidupan hamba. Untuk mewujudkan ini hamba harus memiliki kemauan dan kesungguhan untuk menegakkan kesyukuran. Bersamaan dengan itu ia meminta tolong kepada Allah agar dibantuk dalam bersyukur. Sehingga sempurna tawakkalnya dengan menggabungkan usaha dan doa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Kepada-Mu semata –ya Allah- kami beribadah dan kepadaMu semata kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)
Al-Qur’an dan Sunnah telah menyebutkan doa meminta pertolongan untuk bersyukur. Penting bagi setiap kita mengetahui, menghafal, dan mengamalkannya. Karena keselamatan dan keberuntungan kita tergantung kepada kesyukuran kita.
وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Al-Zumar: 7)
Doa-doa agar Bersyukur
Pertama, doa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam,
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. Al-Naml: 19)
Kedua, doa orang yang menginjak usia 40 tahun.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaf: 15)
[Baca: Doa Saat Sudah Berumur 40 Tahun]
Ketiga, doa yang dibaca di penghujung shalat.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
”Ya Allah, Tolong aku untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik untuk-Mu.”
[Baca: Jangan Tinggalkan Ini di Ujung Shalat; Mohon Pertolongan dalam Dzikir, Syukur . . .]
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah memegang tangannya dan bersabda, “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu.” Kemudian beliau melanjutkan,
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ : اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Aku pesankan kepadamu wahai Muadz, jangan pernah engkau tinggalkan di belakang setiap shalat membaca, Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika (Ya Allah, tolonglah aku untuk menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik untuk-Mu).” (HR. Abu Dawud, Al-Nasai, dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)
Penutup
Doa bukti keyakinan hamba kepada Rabb-Nya tentang kekuasaan-Nya, kekayaan-Nya, kebaikan-Nya, dan luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka, sempurnakan setiap usaha baik dengan doa sehingga Allah akan memberkahi setiap usaha kita. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]