View Full Version
Rabu, 30 Oct 2024

Doa Terbebas Hutang & Lapang Rizki

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya ada seorang Mukatab (seorang hamba sahaya yang membuat perjanjian dengan tuannya untuk memerdekakan dirinya sendiri dengan mengansur -membayar sedikit demi sedikit ke majikannya) mendatangi dirinya. Ia berkata: Aku sudah tidak mampu lagi melanjutkan cicilanku, maka bantulah aku. Ali menjawab: Mahukah aku ajarkan padamu doa sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ajarkan padaku? seandainya tanggunganmu sebesar gunung Shiir Allah pasti tuntaskan untukmu, bacalah:

اللَّهمَّ اكْفِني بحلالِكَ عَن حَرَامِكَ، وَاغْنِني بِفَضلِكَ عَمَّن سِوَاكَ

Ya Allah cukupi aku dengan rizki halal dari-Mu agar selamat dari yang Engkau haramkan dan cukupi aku dengan kurniaan-Mu dari meminta-mita kepada selain-Mu.” (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan)

Dalam hadits ini terdapat anjuran berdoa dan berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk terpenuhi semua hajat-hajat diri kita. Termasuk di dalamnya hajat bayar hutang dan memiliki kecukupan ma’isyah (kayaan) dari jalan yang halal.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dengan menjanjikan pengabulan doa bagi siapa yang datang bermunajat kepada-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".” (QS. Ghafir: 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS. Al-Baqarah: 186)

Hadits di atas mengabarkan ada seorang budak yang menginginkan kemerdekaan dirinya. Dia bersepakat kepada tuannya dengan membayarkan sejumlah harga yang disepakati keduanya –biasanya dibayarkan dengan diangsur-. Jika sudah lunas maka dirinya merdeka dari tuannya. Namun ia mengalami kesulitan ekonomi. Ia tidak mampu melunasi pembayaran; tidak punya uang atau pekerjaan yang hasilkan uang. Kemudian ia minta bantuan kepada Ali bin Abi Thalib -saat itu sebagai khalifah-; baik dari harta pribadinya atau dari baitul maal.

Merespon permintaan itu, Ali bin Abi Thalib tidak langsung memberinya bantuan finansial. Tapi beliau ajarkan kepadanya untuk membaca doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada dirinya. Inilah sifat para sahabat -ridhwanullah ‘alaihim- bersemangat menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, mengajari orang jahil dan menyiarkan agama Allah ke penjuru bumi; ke ujung timur dan ujung baratnya.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu berkata kepadanya, “maukah aku ajarkan padamu doa sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ajarkan padaku? Kalaupun tanggunganmu sebesar gunung Shiir pasti akan Allah tuntaskan untukmu.” Kemudian beliau ajarkan doa di atas kepada laki-laki tadi. Jika doa itu dibaca maka Allah akan lunaskan hutangnya. Maksudnya Allah akan bantu dirinya melunasi hutangnya dengan memberinya rizki berupa harta atau seseorang yang bisa membantu diirnya dari jalan yang tidak diketahuinya.

Kalimat doa yang diajarkan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ini sangat pendek dan setiap kita bisa dengan mudah menghafalkannya. Dengannya akan dicukupkan hajat kita, diperbanyak harta kita, dan jika punya hutang akan terbayarkan hutang kita.


“Ya Allah cukupi aku dengan rizki halal dari-Mu agar selamat dari yang Engkau haramkan dan cukupi aku dengan kurniaan-Mu dari meminta-mita kepada selain-Mu.” (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan)

Dengan doa ini maka seseorang akan dicukupkan semua kebutuhannya dari jalan yang halal agar tidak tergoda / terperosok kepada yang haram. Bersamaan dengan itu, Allah akan limpahkan karunia-Nya; berupa nikmat, rizki, dan kebaikan. Dengan limpahan ini maka orang itu akan terhindar dari meminta-minta kepada selain Allah. Dengan sebab ini ia selamat dari berharap dan bergantung kepada makhluk.

Dari doa ini, seorang mukmin wajib yakin bahwa Allah akan mencukupkan dan menolong hamba-Nya yang beriman; membantunya membayarkan hutang yang mencekiknya dan melimpahkan kecukupan kepadanya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version