Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Saat seseorang berada di sisi orang yang meninggal dunia, baik dari kalangan keluarganya sendiri atau orang lain, hendaknya memperbanyak dzikrullah dan doa serta berucap yang baik tentang si mayit. Alasannya, para malaikat hadir di sisi jenazah seorang muslim dan mengamminkan pembicaraan dan doa orang yang menyaksikannya.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إذا حضرتمُ المريضَ أوِ الميِّتَ فقولوا خيرًا فإنَّ الملائِكةَ يؤمِّنونَ على ما تقولونَ
“Apabila kamu mendatangi orang sakit atau orang yang meninggal dunia maka berucaplah yang baik. Para malaikat mengaminkan apa yang kalian ucapkan.”
Ummu Salamah bercerita saat suaminya, Abu Salamah wafat, “aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan berkata: Ya Rasulaullah, Abu Salamah benar-benar telah wafat.”
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyuruh Ummu Salamah membaca doa,
اللَّهمَّ اغفِر لي ولَهُ وأعقِبني منْهُ عقبى حسَنةً
“Ya Allah, ampuni aku dan dia, beri ganti untukku dengan ganti yang baik.”
Kemudian Allah memberi ganti untukku dengan suami yang lebih baik; yaitu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. (HR. Muslim, Ahmad, al-Tirmidzi dan lainnya)
Dalam riwayat lain dengan redaksi berbeda,
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اَللَّهُمَّ آجِرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأخْلُفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah bimbingan bagi kita yang menjenguk orang sakit dan mendatangi orang yang meninggal dunia. Kepada orang yang menjenguk saudaranya yang sakit hendaknya mendoakannya dengan kesembuhan “syafakallahu” dan serupa. Sedangkan untuk orang yang meninggal dunia mendoakannya dengan ampunan dan rahmah. Alasannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebutkan secara jelas, para malaikat hadir di sisi orang sakit dan orang yang meninggal dunia. Para malaikat akan mengaminkan ucapan orang-orang yang hadir. Makna “Amiin” adalah Ya Allah kabulkanlah. Sedangkan doa para malaikat pasti diijabah. Jika yang diaminkan adalah kebaikan maka bagi si mayit mendapatkan kebaikan.
Al-Imam al-Nawawiy rahimahullah menjelaskan hadits tersebut dengan berkata, “di dalamnya ada anjuran untuk berdo’a dengan kebaikan pada waktu itu, yaitu dengan do’a (semoga disembuhkan) dan permohonan ampun, memohon kasih sayang, dan keringanan juga yang lainnya, dan hadits tersebut menunjukan bahwa para malaikat hadir dan mengamini mereka.” (Syarah Shahih Muslim milik al-Nawawi: 6/222)
Dzikir yang disyariatkan dibaca di samping mayit adalah dzikir yang mengandung pernyataan iman kepada kekuasaan Allah dan penyerahan diri kepada-Nya. Inilah kandungan kalimat istirja “Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun”. Dibolehkan juga seseorang memperbanyak bacaan dzikir yang lain.Termasuk bagian dzikir adalah doa. Yaitu dengan doa-doa yang paling dibutuhkan oleh si mayit berupa ampunan dan rahmat atau doa terkait kebaikan shahibul musibah. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]