View Full Version
Senin, 26 May 2025

Malam RabuMasuk Dzulhijjah 1446 H., Apa Doanya?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Tercatat dalam sebagian kalender bahwa Selasa (27/05/25) malam sudah masuk Dzulhijjah 1446 H. Berati kita memasuki bulan yang sepuluh hari pertamanya sangat istimewa. Allah bersumpah dengannya di surat Al-Fajr. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan amal-amal shalih di dalamnyasangat dicintai Allah Subahanahu wa Ta'ala. Karenanya, siapkan diri kita dengan doa terbaik saat memasukinya.

Dzulhijjah adalah bulan ke 12 dari tahun Hijriyah atau tahun Qomariyah. Dinamakan dengan Dzulhijjah karena di bulan itu ada ibadah haji. Ini merupakan bulan terakhir dari bulan haji yang telah maklum seperti tersebut dalam kitabullah.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ

“(Musim) haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi.” (QS. Al-Baqarah: 197) maksudnya, musim haji ini diawali dari bulan Syawal dan berakhir di bulan Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah tercatat sebagai salah satu dari bulan haram yang empat. Di dalamnya tedapat amal-amal besar dalam Islam seperti haji, umrah, shalat Idul Adha, udhiyah, puasa ‘arafah dan memperbanyak puasa di sepuluh hari pertamanya, bertakbir dan memperbanyak dzikir.

Karenanya, kedatangan Dzulhijjah sangat spesial bagi kaum muslimin. Berharap kepada Allah dirinya mendapatkan hidayah iman dan Islam serta taufiq menjalankan ketaatan.

Dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hilal beliau berucap:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. al-Tirmidzi, beliau berkata: ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al-Albani berkata: Shahih)

Dalam sebagian riwayat lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, kesematan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah." (HR. Al-Tirmidzi: 9/142 dari hadits Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu dengan yang serupa. Lihat juga Musnad Imam Ahmad: 1/162 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat juga Musnad al-Daarimi: 2/7, dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu. Lihat pula Kitab al-Sunnah milik Abi 'Ashim: 1/165 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat pula Mu'jam al-Thabrani al-Kabir: 12/357 dari hadits Ibnu Umar. Lihat pula al-Mustadrak milik Al-Hakim: 4/285 dari hadits Bilal bin Yahya . . . Lihat juga Majma' al-Zawaid wa Mamba' al-Fawaid: 10/139. Lihat Tuhfah al-Dzakirin, hal. 176 dan 177. Lihat Faidh al-Qadiir: 5/136 dan 137, dan Shahih al-Waabil al-Shayyib, hal. 220)

Atau dengan redaksi lain dalam Sunan al-Darimi:

اَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُوالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحبُّ ربُّنا ويَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, kesematan dan Islam, serta taufiq kepada amal yang dicintai dan diridhai Tuhan kami, Rabb kami dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah."

Di sebagian riwayat terdapat tambahan kalimat,

 هِلالُ رُشْدٍ وخَيْرٍ

“Semoga hilal ini menambah petunjuk dan kebaikan.”

Keterangan

Doa ini belaku secara umum, saat melihat hilal yang merupakan petunjuk masuknya bulan baru. Tidak khusus pada satu bulan tertentu. Disyariatkan dibaca saat memasuki awal Ramadhan, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan selainnya.

Doa di atas berisi permintaan kepada Allah agar menerbitkan dan memperlihatkan hilal kepada kita dengan diiringi keamanan dan iman, serta dengan keselamatan dan Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “keamanan dan keselamatan,” sebagai bentuk permintaan untuk dihindarkan dari segala kerugian dan bahaya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “Iman dan Islam”, sebagai bentuk permintaan untuk memperoleh segala manfaat dalam bentuk yang paling baik.

Diperkuat dengan “serta taufiq kepada amal yang dicintai dan diridhai Tuhan kami” sebagai permintaan dukungan, pertolongan, dan peneguhan untuk mengerjakan amal shalih di dalamnya.

Dalam doa tersebut Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menegaskan “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”. Di sini terkandung nilai tauhid, bahwa Rabb segenap makhluk, termasuk manusia, dan termasuk pula hilal yang sedang terbit itu adalah Allah. Dia-lah satu-satunya Rabb, yakni Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.

Penegasan ini meniadakan adanya sekutu bagi Allah dalam pengaturan alam semesta, termasuk dalam mengatur terbitnya hilal. Menerbitkan, menenggelamkan, dan mengatur peredaran hilal hanya Allah semata. Sebagaimana Allah adalah satu-satu-Nya Pencipta, Pemilik, Penguasa, dan Pengatur seluruh alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Di sini juga terdapat bantahan terhadap orang-orang yang menyembah selain Allah; seperti matahari, bulan, bintang, dan yang lainnya. Padahal segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang tidak boleh dan tidak layak untuk disembah. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version