View Full Version
Ahad, 19 Jun 2016

Pandangan Mata dari Acara Rahasia Menghafal dari Hafidz Termuda di Dunia

Bertempat di Masjid Manarul Ilmi ITS jalan Sukolilo Surabaya, acara mendatangkan para hafidz Quran dari Mesir berlangsung hangat. Mereka terdiri dari suami istri Dr. El-Laboody dan Dr. Rasya, serta ketiga anaknya yaitu Tabarak, Yazid dan Zaena.

Cuaca yang mendung dan lebih dingin dari biasanya tidak mengurangi antusiasme muslimin dan muslimat datang ke acara tersebut. Acara ini molor satu jam dari rencana yang dibuka dengan bacaan Quran dari anak-anak Indonesia yang juga hafidz Quran beberapa juz. Kemudian ketua panitia dari yayasan Ma’had Umar Ibn Al Khattab memberi sambutan, dilanjut oleh Rektor ITS sebagai tuan rumah acara.

Pasangan suami istri, Ustadzah Ida dan Ustadz Fadhil hadir sebagai pendamping dan penerjemah pembicara utama dari Mesir. Mereka berdua menceritakan asal mula perjalanannya hingga kenal dengan keluarga Dr. El-Laboody. Berikutnya, sosok yang ditunggu tampil. Pasangan suami istri dan ketiga anaknya yang semuanya adalah para penghapal Quran.

Ketiga anak pasangan Dr. El-Laboody telah hapal Quran sejak usia 4,5 tahun. Yang pertama adalah Tabarak karena ia adalah putra pertama pasangan ini. Ketika tampil di hari Sabtu, 18 Juni 2016 usia Tabarak menginjak remaja. Diikuti oleh kedua adiknya yaitu Yazid dan Zaena yang juga hapal Quran di usia balita. Berbagai penghargaan tingkat dunia di bidang hapalan Quran sudah banyak diraih oleh anak-anak ini.

...Hal yang ditunggu adalah pemaparan dari suami istri Al-Laboody tentang rahasia memunyai anak-anak yang hebat seperti itu. Kuncinya adalah di pembagian waktu yang disiplin. Kapan anak-anak harus menghapal, bermain bahkan berolahraga...

Hal yang menyenangkan adalah menyaksikan ketiga anak ini terutama Yazid dalam ‘menyahut’ ayat yang dibacakan oleh hadirin dan melanjutkannya. Hanya secuil kata, Yazid sudah langsung tahu ayat apa dan melantunkan lanjutannya dengan suara kanak-kanaknya yang bening dan melantun indah. Kakaknya, Tabarak juga sama-sama hapal sebagaimana Yazid. Adiknya, Zaena masih terlihat butuh waktu untuk melanjutkan ayat yang dibacakan oleh hadirin. Tidak jarang di tengah bacaan dia diam sebentar sebelum melanjutkannya. Wajar, usianya masih kecil. Bisa jadi dia demam panggung melihat begitu banyaknya manusia sedang memperhatikannya.

Hal yang ditunggu adalah pemaparan dari suami istri Al-Laboody tentang rahasia memunyai anak-anak yang hebat seperti itu. Kuncinya adalah di pembagian waktu yang disiplin. Kapan anak-anak harus menghapal, bermain bahkan berolahraga. Ketiganya termasuk anak-anak yang suka berolahraga juga. Tabarak dan Yazid hobi main sepak bola sedangkan Zaena hobi bersepeda dan berenang atau main di pantai.

Tentang cara menghapal Quran, diakui oleh pasangan suami istri Al-Leboody bahwa antara satu orang dengan orang yang lain bisa jadi ada perbedaan cara. Tapi mereka memunyai metode tersendiri yang akan diterangkan dengan detil dalam pelatihan lima hari dan biaya tertentu.

Acara ditutup dengan penggalangan donasi untuk hal yang berkaitan dengan hafidz Quran. Cara penggalangan donasi atau infaq sodaqoh ini mirip dengan cara yang dilakukan para motivator umum lainnya. (riafariana/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version