Oleh: Anna Mujahidah Mumtazah
Ahad, 24 Juli 2016 MHTI (Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) DPD II Bojonegoro menggelar acara diskusi terbatas dengan tema "Kembali pada Fitrah untuk Mewujudkan Kemuliaan dan Kehormatan Keluarga". Acara yang bertempat di Pawon Seafood & Resto Jalan Basuki Rahmat Bojonegoro ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari guru, dosen, staf pemerintah, tokoh masyarakat dan lainnya.
Acara diawali dengan pemaparan fakta oleh para peserta distas (diskusi terbatas).Ustadzah Solihah, tokoh masyarakat menyampaikan bahwakebanyakan keluarga muslim memahami Islam hanya parsial. Misalnya, mereka menjalankan salat namun menanggalkan menutup aurat secara sempurna.
Vivi, dosen di salah satu universitas di Bojonegoro mengatakan bahwa kebanyakan kaum muslim masih belum paham jati dirinya. Hal ini bisa dilihat saat memakai kerudung pun mereka enggan. Atik, staf Pemkab Bojonegoro menyampaikan berdasarkandata yang digali maka didapatkan kasus perceraian di Bojonegoro rata-rata sepuluh kasus setiap harinya. Tujuh diantaranya pengajuan dari istri dan sebagian besar terdiri dari PNS. Selain itu menurutnya kejahatan seksual kian menjadi. Kasus terakhir dialami oleh seorang anak berusia sepuluh tahun dan berakhir dengan kematian.
...Islam tak lagi menjadi solusi permasalahan. Islam akan kembali berjaya dengan diterapkannya syariat Islam dalam segala aspek kehidupan di bawah naungan khilafah islamiyah...
Ustadzah Fahmi, selaku pembicara menyampaikan bahwa untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan ketakwaan individu dan kontrol masyarakat. Sebagai sebuah keluarga, pasangan suami istri juga memiliki kewajiban yang sama yakni peduli terhadap keadaan masyarakat. Selain itu harus ada sinergi antara individu, keluarga, masyarakat dan negara.
Beliau juga memaparkan bagaimana fakta saat sistem Islam diterapkan. Para wanita dijaga kehormatannya. Terbukti saat seorang muslimah tersingkap jilbabnya akibat kejahilan kaum Yahudi, maka diperangilah orang Yahudi tersebut dengan ribuan pasukan.Tatkala Umar bin Khattab menjadi khalifah, beliau melakukan sidak pada malam hari. Didapatinya seorang ibu yang memasak batu dikarenakan tidak memiliki bahan makanan. Lalu Umar mengantarkan gandum kepada kepada ibu tersebut dengan tangannya sendiri.
Pada sesi terakhir pembicara menyampaikan bahwa penyebab masalah yang tengah berkembang tak lepas dari sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan). Islam tak lagi menjadi solusi permasalahan. Islam akan kembali berjaya dengan diterapkannya syariat Islam dalam segala aspek kehidupan di bawah naungan khilafah islamiyah. Untuk mewujudkan hal tersebut harus melalui dakwah. Dengan dakwah, tidak hanya seorang saja yang salih namun orang lain pun ikut salih. Allahu A’lam. (riafariana/voa-islam.com)